"Terlihat jelas bahwa secara vertikal antara negara dan rakyat sudah berada di titik nadir, relasi dengan agama Islam, dengan rakyat Papua, bumi putra telah menyebabkan potensi akan terjadinya gejolak horisontal," katanya.
"Contoh paling jelas adalah ketika seorang kulit hitam Melanesia tidak ikut sidang kabinet itu menunjukkan Jokowi menentang wujud nyata Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, bahkan bisa dianggap pemecah persatuan," sebut Pigai.
Sebelumnya, Prabowo dalam video di akun Instagram @gerindra menilai Presiden Jokowi sebagai pimpinan negara yang bekerja serta berjuang untuk kepentingan bangsa dan rakyatnya. Prabowo yang juga Menteri Pertahanan itu merasakan hal tersebut sejak bergabung dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Baca Juga: Gak Nyangka Sih, dalam Hal Ini Jokowi Kalah Telak dari Abah Amin
"Selama saya menjadi anggota kabinet beliau saya bersaksi bahwa beliau terus berjuang demi kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam video tersebut seperti dikutip, Kamis (23/4/2020).
Prabowo melihat sendiri dari dekat cara-cara pengambilan keputusan yang Presiden Jokowi ambil sebagai kebijakan. Kata dia, kebijakan itu selalu menjadi dasar pemikiran Jokowi untuk keselamatan rakyat miskin.
Sebagai pucuk pimpinan Partai Gerindra, ia berterima kasih kepada seluruh kader yang telah memberi kepercayaan kepada dirinya termasuk saat harus mengambil keputusan-keputusan yang besar dan berat.
"Saya sekarang tetap minta dukungan saudara percayalah kepada pimpinanmu, pimpinanmu tidak mungkin akan mengambil keputusan yang merugikan partai apalagi rakyat, bangsa dan negara Indonesia ini," ujar Prabowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti