Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Trump Singgung Disinfektan, 3 Pria Tewas Usai Tenggak Cairan Pembersih

Gara-gara Trump Singgung Disinfektan, 3 Pria Tewas Usai Tenggak Cairan Pembersih Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Tbilisi, Georgia -

Tiga pria Amerika Serikat (AS) meminum cairan pembersih setelah Donald Trump secara sarkastis mempertanyakan apakah disinfektan bisa menjadi obat untuk pasien virus corona.

Direktur Pusat Racun Georgia Gaylord Lopez melaporkan bahwa dua pria meminum cairan pembersih pada Minggu lalu.

Baca Juga: Warga Pimpinan Trump Makin Rajin Demonstrasi, Tolak Lockdown

Lopez mengatakan kedua pria itu, yang memiliki riwayat masalah kejiwaan diperkirakan akan sehat kembali.

Mengutip Daily Mail, Rabu (29/4/2020) dia tidak tahu apakah kedua pria itu itu minum disinfektan setelah mendengar pernyataan Trump.

Seorang petugas kesehatan negara bagian di Kansas juga melaporkan kasus serupa. Pria yang tidak disebut namanya itu, meminum cairan pembersih karena mendapat saran. Namun ia tidak menyebutkan secara spesifik sumber saran yang dimaksud.

Trump membuat pernyataan disinfektan saat Dr. Deborah Birx, kepala tanggap virus corona Gedung Putih, melakukan konferensi pers.

“Adakah cara kita bisa melakukan hal seperti itu, menyuntikkan [disinfektan] ke dalam [tubuh]?. Karena Anda tahu, itu [virus corona] sangat banyak di dalam paru-paru.”

"Jadi menarik untuk memeriksanya. Agar kamu harus menggunakan dokter, tetapi kedengarannya - kedengarannya menarik bagiku," ujar Trump.

Setelah mendapat banyak kritik, Trump mengatakan bahwa dia bersikap sarkastik ketika dia meningkatkan kemungkinan menggunakan disinfektan di dalam tubuh manusia untuk melawan virus corona.

Reckitt Benckiser, perusahaan berbagai produk pembersih rumah tangga lainnya, mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa produk-produknya berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.

"[Kami] ditanya apakah administrasi internal desinfektan mungkin pantas untuk diselidiki atau digunakan sebagai pengobatan untuk coronavirus.”

"Sebagai pemimpin global dalam produk kesehatan dan kebersihan, kita harus jelas bahwa dalam keadaan apa pun, produk disinfektan kita tidak boleh dimasukkan ke dalam tubuh manusia (melalui injeksi, konsumsi, atau rute lainnya)," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: