Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

500 TKA China Bakal Serbu Indonesia, Ketua DPRD: Jika Tetap Datang, Saya Pimpin Demo!

500 TKA China Bakal Serbu Indonesia, Ketua DPRD: Jika Tetap Datang, Saya Pimpin Demo! Kredit Foto: Antara/Jojon
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdurrahman Saleh, mengancam bakal memimpin langsung demonstrasi jika 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China benar-benar datang di daerah itu. Ia mengaku akan mengawasi benar atau tidaknya kedatangan TKA itu.

"Kalau ini tetap dipaksakan datang (500 TKA), intelijen kita bisa mengawasi kapan datangnya. Saya akan memimpin langsung demonstrasi, semoga ini bisa menjadi sejarah, ini bisa dikenang sampai 2024," kata Abdurrahman Saleh di Kendari, Rabu (29/4/2020).

Baca Juga: Rakyat Lagi Memutus Penyebaran Corona, Eh TKA China Masuk RI, Cetus MUI: Menyakiti Hati

Abdurrahman mengungkapkan, alasan penolakan terhadap rencana kedatangan ratusan TKA tersebut karena masyarakat Sultra saat ini tengah menghadapi Covid-19. Menurutnya, kedatangan para TKA tersebut di Sultra akan menimbulkan keresahan bagi masyarakat dan dapat menimbulkan gejolak sosial.

"DPRD bukan antiasing, kita komitmen bahwa investasi dibutuhkan dan regulasinya harus dipatuhi. Namun, hari ini dunia sedang pandemik Covid-19. Untuk itu, mewakili fraksi kita tolak. Di satu sisi aturan regulasi benar, tapi dampak ke depannya dan dampak sosialnya," ucapnya menegaskan.

Sementara itu, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Poli menilai, rencana pemerintah pusat yang ingin mendatangkan TKA di Sultra merupakan hal lucu. Ini mengingat banyak tenaga kerja lokal di Sultra yang dirumahkan akibat pandemik Covid-19.

"Apabila tetap berkeras mendatangkan 500 TKA tersebut, fraksi PKS akan mengajak fraksi PKS yang ada di DRPD Kota Kendari, DPRD Kabupaten Konawe, dan DRPD Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) untuk turun langsung demonstrasi di Bandara Haluoleo Kendari," ujarnya menegaskan.

Untuk diketahui, berdasarkan Rapat Paripurna yang digelar DPRD Sultra pada Rabu (29/4/2020), seluruh unsur pimpinan dan fraksi secara tegas menyampaikan penolakan terhadap rencana kedatangan 500 orang TKA asal China di Sultra yang akan bekerja di perusahaan tambang PT VDNI di Morosi, Kabupaten Konawe.

Salah satunya, Wakil Ketua I DPRD Sultra, Herry Asiku mengungkapkan bahwa seharusnya pemerintah mempertimbangkan kebatinan masyarakat khususnya warga Sulawesi Tenggara. Bahkan, ia menilai bahwa seakan-akan pemerintah tidak melindungi masyarakat.

"Sesama teman pun kita saling waspada apalagi orang asing yang asal penyebaran Covid-19. Jadi, kita bukan antiinvestasi dan anti-TKA, tapi suasana kebatinan kita yang memaksa untuk tidak menerima TKA dulu," ujarnya.

Kemudian, Wakil Ketua II DPRD Sultra, Muhamad Endang SA, menyampaikan bahwa pihaknya dengan tegas menolak rencana kedatangan ratusan orang TKA tersebut. "Sikap kami tegas menolak. Saat ini pergeseran pergerakan orang itu dilarang. Kami menolak sampai selesai pandemik corona," ungkapnya.

Selain itu, penolakan juga disampaikan oleh Wakil Ketua III DPRD Sultra, Nursalam Lada. "Pengajuan 500 orang itu memang ada dasarnya. Namun, kita minta ini ditunda dulu sampai selesai masa tanggap darurat, sampai Covid-19 habis," ucapnya menegaskan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: