Perseroan akan terus memacu pertumbuhan kinerja dengan memperbaiki kualitas, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi.
Sejumlah produk yang menjadi bagian dari strategi diferensiasi Bank Bukopin, di antaranya melalui Flexy Bill, pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi; Flexy Gas, layanan sejenis yang ditujukan bagi pelanggan korporasi untuk membiayai pembayaran tagihan gas; Flexy Health, pembiayaan tagihan BPJS Kesehatan; dan Flexy Pay, produk invoice financing yang disediakan Bank Bukopin.
Untuk meningkatkan daya saing di segmen konsumer, Bank Bukopin telah menetapkan fokus pada percepatan proses dengan pemanfaataan teknologi informasi dan simplifikasi proses, antara lain melalui otomasi akuisisi nasabah dengan penggunaan e-form dan sentralisasi proses akseptasi kredit konsumer secara bertahap.
Baca Juga: Bank Bukopin Sumbang Ribuan Paket Sembako untuk Masyarakat melalui DPR
Asal tahu saja, hingga triwulan I-2020, Bank Bukopin mencatatkan pertumbuhan laba operasional sebesar 88% menjadi Rp90,5 miliar. Peningkatan laba operasional ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 19,8% dan pendapatan operasional lainnya sebesar 44,8%.
Pada periode tersebut, kredit yang disalurkan perseroan secara year-to-date tumbuh sebesar 2,4% menjadi Rp71,2 triliun dengan posisi dana pihak ketiga sebesar Rp77,89 triliun. Dari sisi kualitas kredit, perseroan berhasil menjaga posisi NPL (net) pada angka 3,40%, membaik dibandingkan periode tahun 2019.
Secara keseluruhan, hingga triwulan I-2020 Bank Bukopin menjaga posisi aset pada angka Rp100,80 triliun, sementara laba sebelum pajak terjaga sebesar Rp63,7 miliar, tumbuh tipis 1,2% secara year-on-year. Sementara laba bersihnya tercatat sebesar Rp53,70 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti