Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang 212 Ikutan Protes Soal Ratusan TKA China Masuk RI, Ya Allah, Sampai Ngomong...

Orang 212 Ikutan Protes Soal Ratusan TKA China Masuk RI, Ya Allah, Sampai Ngomong... Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin turut mengomentari terkait kabar masuknya 500 TKA asal China di Sulawesi Tenggara di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 ini.

Ia juga mengecam kedatangan TKA China tersebut. Sebab, ia menilai kehadiran TKA China akan memperkeruh suasana Tanah Air di tengah carut-marutnya situasi akibat Covid-19. Terlebih, sejumlah warga Sultra sudah menyatakan sikap penolakan.

“Isu kedatangan TKA China yang sudah sangat meresahkan sehingga hampir terjadi penolakan di mana- mana oleh masyarakat setempat,” katanya kepada wartawan, Jumat (1/5/2020).

Baca Juga: Heboh 500 TKA China Serbu Indonesia, Politikus PDIP Minta...

Baca Juga: Fadli Zon Geregetan: Yang Bekingi 500 TKA China Pasti Punya...

Lanjutnya, ia menyebut bukan kali ini saja RI kedatangan TKA China. Ia pun mengunkapkan keberadaan TKA China itu sudah tersebar di beberapa daerah.

“Kedatangan TKA China diduga kuat bukan hanya baru kali terjadi akan tetapi sudah terjadi di daerah-daerah lain dan ini sangat membahayakan bangsa dan negara,” tukasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sultra Ali Mazi membenarkan adanya kedatangan TKA China tersebut. Namun, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat itu ditolak oleh pemerintah provinsi Sultra.

Ia mengatakan alasan penolakan itu lantaran bertentangan dengan suasana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjibaku menghadapi pandemi covid-19.

“Saya langsung mengundang forum koordnasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Dandrem, Kapolda, Imigrasi. Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukan kembali 500 TKA asal China,” kata Ali Mazi, Senin (27/4).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: