Hanya Catat 23 Kasus Baru, Israel Klaim Wabah Virus Corona di Bawah Kendali
Kementerian Kesehatan Israel pada Minggu (3/5/2020) malam melaporkan hanya 23 kasus baru dari virus corona atau Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut menjadi kenaikan harian terendah dalam enam minggu terakhir. Itu mengindikasikan wabah di Israel sebagian besar di bawah kendali.
Melansir Times of Israel, Senin (4/5/2020), jumlah pasien yang menggunakan ventilator juga terus turun dan kini berada di 76 pasien. Penurunan tajam telah memungkinkan Israel untuk mulai membuka diri dan mempertimbangkan untuk mengakhiri pembatasan.
Baca Juga: Kembangkan Teknologi Pemindai Wajah, Perusahaan Israel Dapat Kucuran Dana hingga Rp75 M!
Namun, tiga orang meninggal selama periode yang sama sehingga jumlah korban menjadi 232.
Ada total 16.208 kasus virus corona di Israel dan 9.749 pasien telah pulih. Di antara 6.227 pasien yang masih terpapar virus corona, 94 memiliki gejala serius dan 69 memiliki gejala sedang, menurut pembaruan kementerian itu.
Ada total 188 orang pulih dari penyakit dalam waktu satu hari yang lalu.
Angka kementerian juga menunjukkan penurunan dalam persentase tes untuk virus yang kembali positif. Dari 5.815 tes yang dilakukan dalam 24 jam terakhir, hanya 0,5 persen positif, sedangkan selama seminggu terakhir persentasenya sudah di atas 1 persen hampir setiap hari, memuncak pada 1,6 persen pada 28 April.
Kota yang paling terinfeksi masih Yerusalem dengan 3.571 pasien diikuti oleh kota Bnei Brak yang didominasi ultra-Ortodoks dengan 2.856.
Tel Aviv adalah kota paling terinfeksi ketiga dengan 536 kasus.
Rabu lalu, jumlah orang Israel yang pulih dari COVID-19 melampaui mereka yang sakit untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi, sebuah tren yang terus berlanjut.
Dalam beberapa hari terakhir, tingkat infeksi Israel telah menurun secara signifikan, dengan jumlah kasus baru selama 24 jam secara konsisten turun di bawah 200 sejak Minggu malam lalu.
Pemerintah baru-baru ini menyetujui kembalinya sejumlah pembatasan yang diberlakukan sebagai bagian dari penutupan untuk meredam wabah, membuka banyak toko dan memungkinkan orang berkumpul untuk berdoa atau menjelajah dari rumah untuk berolahraga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: