Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti Israel Temukan Formula Antibodi Utama Virus Corona, Langkah Signifikan?

Peneliti Israel Temukan Formula Antibodi Utama Virus Corona, Langkah Signifikan? Relawan melakukan pekerjaan desinfeksi selama kampanye anti-virus di Pyongyang, Korea Utara dalam gambar ini dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara pada tanggal 4 Maret 2020. | Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Israel telah mengisolasi antibodi utama jenis baru virus corona (SARS-CoV-2), penyebab Covid-19, di laboratorium riset biologi utama.

Menteri Pertahanan Naftali Bennett lewat pernyataan tertulis, Senin (4/5/2020) mengatakan langkah itu merupakan "terobosan penting" dalam upaya mencari pengobatan Covid-19.

Baca Juga: Kembangkan Teknologi Pemindai Wajah, Perusahaan Israel Dapat Kucuran Dana hingga Rp75 M!

"Antibodi penetralisir monoklonal yang dikembangkan di Institut Penelitian Biologi Israel (IIBR) dapat menetralisir (penyakit yang disebabkan virus corona) dalam tubuh pembawa (virus)," kata Menteri Bennett.

Pernyataan itu turut menerangkan Bennett telah mengunjungi laboratorium pada Senin. Saat itu ia menerima penjelasan "mengenai terobosan signifikan dalam upaya menemukan penangkal virus corona".

Direktur IIBR Shmuel Shapira, dalam pernyataan yang sama, mengatakan formula antibodi itu tengah dipatenkan. Setelah itu pihaknya akan mencari perusahaan yang dapat memproduksi massal antibodi tersebut.

IIBR merupakan garda terdepan Israel untuk pengembangan pengobatan dan vaksin Covid-19, di antaranya termasuk pengujian plasma darah pasien sembuh. Antibodi dari sampel darah diyakini dapat jadi kunci pengembangan pengobatan Covid-19. Peneliti mengambil residu atau sisa antibodi pasien sembuh untuk dipelajari lebih lanjut. Antibodi merupakan protein penjaga kekebalan atau daya tahan tubuh.

IIBR melaporkan antibodi yang telah diisolasi berjenis monoklonal, artinya protein itu berasal dari satu sel yang berhasil pulih dari penyakit. Antibodi jenis itu diyakini berpotensi lebih kuat membantu peneliti mengembangkan obat Covid-19.

Pasalnya, pengembangan obat Covid-19 di tempat lain banyak menggunakan antibodi poliklonal, yang berasal setidaknya dari dua sel atau lebih, yang diungkap laporan majalah Science Direct edisi Mei.

Israel merupakan salah satu negara yang lebih awal menutup perbatasan dan memberlakukan pembatasan ketat guna menekan penyebaran Covid-19. Otoritas setempat mencatat 16.246 kasus positif dan 235 korban jiwa akibat penyakit itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: