Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan turunnya Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia didorong oleh merosotnya daya beli masyarakat selama pandemi (Covid-19).
Berdasarkan rilis dari IHS Markit, PMI manufaktur Indonesia periode April 2020 berada di level 27,5. Angka ini jauh di bawah bulan sebelumnya sebesar 43,5 dan terendah sejak 2011.
"Ekonomi kita khususnya sektor industri manufaktur sangat tergantung dari kemampuan pasar dalam negeri atau konsumsi domestik. Assessment kami sekitar 70% hasil produksi industri manufaktur diserap pasar dalam negeri," kata Agus di Jakarta,Selasa (5/5/2020).
Baca Juga: Industri Manufaktur Indonesia di Titik Nadir
Maka, ketika daya beli masyarakat tertekan, hal itu berdampak terhadap minimnya permintaan pasar. Secara otomatis perusahaan atau industri harus melakukan penyesuaian, termasuk penurunan drastis utilisasinya.
"Belum lagi dikaitkan dengan supply chain dari industri turunannya yang banyak tergantung dari industri besar atau industri induknya, pasti juga akan memukul supply chain tersebut," ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan dan ketersediaan bahan baku juga menjadi kendala karena dikaitkan dengan demand yang ada.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti