Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Ada Karyawan HM Sampoerna Jadi Korban Covid-19, Gudang Garam Justru Ambil Langkah Paling Aman!

Saat Ada Karyawan HM Sampoerna Jadi Korban Covid-19, Gudang Garam Justru Ambil Langkah Paling Aman! PT Gudang Garam. | Kredit Foto: Gudang Garam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Setelah kematian dua karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) di Surabaya dinyatakan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona, ratusan karyawan lainnya pun langsung menjalani tes pemeriksaan. Hasilnya, tak kurang dari 65 karyawan pabrik tersebut dinyatakan positif Covid-19

Sebagai langkah lanjutan, manajemen HM Sampoerna memutuskan untuk menutup sementara waktu kegiatan produksi di pabrik tersebut sejak 27 April 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Bak belajar dari pengalaman rivalnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengambil langkah aman dengan menutup kegiatan produksi sejak 1 Mei 2020 lalu. 

Baca Juga: Maskapai Garuda Kembali Mengudara, Sahamnya Meroket Tiada Tara! Sampai Dimanfaatkan Buat. . . .

Baca Juga: Bertolak Belakang 180 Derajat Sama Trump, Negosiator AS-China Sampai Bersumpah Akan Perjuangkan...

Melalui keterbukaan informasi, manajemen GGRM mengatakan bahwa penutupan produksi akan dilakukan sampai 27 Mei 2020 mendatang. Itu artinya, kegiatan produksi baru akan dimulai kembali usai lebaran, yakni pada 28 Mei 2020. Diakui menajemen, kebijakan tersebut merupakan hal yang biasa dilakukan oleh emiten rokok ini dan menjadi salah satu rangkaian dari cuti bersama jelang lebaran.

"Dalam rangka upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 dan menjalankan social distancing, cuti bersama menjelang Idulfitri tahun 2020 efektif dimulai tanggal 1 Mei 2020 sampai dengan 27 Mei 2020 dan mulai bekerja kembali tanggal 28 Mei 2020," jelas Gudang Garam, Jakarta, Jumat (8/05/2020).

Baca Juga: Bocor Sampai Ratusan Miliar Rupiah, Aksi Pemegang Saham ke BRI, BCA, dan Telkom Bikin Gagal Paham!

Kendati ditutup hampir sebulan penuh, manajemen memastikan bahwa kebijakan itu sudah diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan stok produk. Itu artinya, ketersediaan barang di pasar dapat dipastikan akan tetap terpenuhi.

"Kebijakan cuti bersama menjelang Idulfitri 2020 yang sudah ditetapkan tentunya juga telah diikuti dengan perencanaan persediaan barang jadi atau barang siap jual sehingga pelaksanan cuti bersama tersebut tidak mengganggu proses produksi. Produksi yang seharusnya dilakukan pada bulan Mei telah dialihkan pada bulan-bulan sebelumnya sesuai dengan perencanaan," sambungnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: