Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Nampak Mempercepat Pembuatan Vaksin Virus Corona yang Pertama, Kenapa?

China Nampak Mempercepat Pembuatan Vaksin Virus Corona yang Pertama, Kenapa? Kredit Foto: Reuters/KCNA

Sinovac merupakan satu dari lima perusahaan dan lembaga pemerintah di China yang sudah mendapat izin melakukan uji coba terhadap manusia untuk mempercepat proses pembuatan.

"Ini tidak berarti kami mengambil jalan pintas dalam pengembangannya." kata Meng.

"Kami tetap menyelesaikan seluruh langkah yang diperlukan berdasarkan prinsip keilmuan untuk membuat vaksin."

"Biasanya kita melakukan tes pertama dulu, kemudian sesuai dengan hasilnya kita melakukan tes kedua. Namun untuk menghemat waktu kami melakukannya dalam waktu bersamaan."

Pakar menjadi bagian dari kelinci percobaan

Sebuah perusahaan China lainnya, CanSino Biological Institute melakukan pendekatan yang sedikit berbeda dalam menemukan vaksin, bekerja sama dengan insitut penelitian militer China.

Pakar masalah virus dari lembaga militer tersebut, Chen Wei difoto ketika sedang disuntik berdiri di depan bendera Partai Komunis China, menunjukkan sekarang dunia sedang berperang untuk mengejar vaksin.

"Virus ini tidak pandang bulu, namun kita percaya dengan mukjizat," kata Dr Chen kepada media lokal.

Dalam wawancara terpisah, Chen Wei mengatakan mereka yang terlibat dalam uji coba "percaya dengan teknologi negeri sendiri".

Saat ini ada lebih dari 100 upaya mengembangkan vaksin COVID-19 di seluruh dunia, namun baru ada delapan yang sudah dalam tahap uji coba klinis.

Lima diantaranya dilakukan oleh perusahaan atau lembaga penelitian milik pemerintah China.

Namun melihat sejarahnya dalam pengembangan vaksin, China memiliki masa lalu yang buruk.

Dua tahun lalu, sebuah skandal besar terjadi ketika lebih dari 200 ribu anak-anak mendapatkan vaksin diphtheria, tetanus dan batuk yang tidak efektif.

Perusahaan yang sama Changchun Changsheng juga mendapat hukuman karena memalsukan produksi dan catatan pemeriksaan berkenaan dengan vaksin rabies.

Salah satu perusahaan yang sekarang terlibat dalam uji klinis COVID-19, Wuhan Institute of Biological Products, juga pernah dihukum karena kesalahan prosedur dalam membuat vaksin DPT di tahun 2016.

A close up shot of a doctor injecting something into a man s elbow crook
Tidak banyaknya kasus baru COVID-19 di China membuat pengembangan vaksin lebih susah. (Supplied: Sinovac)

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: