Untuk diketahui, sebelumnya Anies disentil tiga menteri. Mereka adalah Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Juliari Batubara. Mereka menilai Anies tak konsisten soal bansos. Selain itu, data bansos Pemprov DKI tumpang tindih.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial, Pepen Nazaruddin mengatakan, tak ada tambahan jumlah penerima bansos untuk warga DKI. Menurut dia, angkanya tetap seperti kesepakatan awal, yaitu 1,3 juta KK. "Belum ada penambahan," ujarnya, kemarin.
Pepen menjelaskan, awalnya Anies menyampaikan dalam ratas dengan Presiden Jokowi pada 30 Maret lalu bahwa ada 3,7 juta jiwa warga Ibu Kota butuh bansos. Kemudian disepakati, DKI menanggung 1,1 juta dari 3,7 juta jiwa yang perlu bansos. Kemudian pemerintah pusat melalui Kemensos bakal menyalurkan bansos untuk 2,6 juta jiwa. "Yang 2,6 juta jiwa ini dikonversi menjadi 1,3 juta KK," jelasnya.
Soal data baru, Pepen mengungkapkan, hal itu dibahas dalam rapat bersama Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, kemarin sore. "DKI sekarang sedang pendataan di RT dan RW. Diharapkan nanti ketika penyaluran tahap ketiga itu datanya sudah sinkron," ungkap Pepen.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta berencana mendistribusikan bansos tahap kedua bagi warga rentan miskin menjelang Hari Raya Idul Fitri 2020. Tepatnya, pada 14 Mei 2020. Mujiyono mengetahui hal tersebut setelah berkoordinasi dengan pihak eksekutif beberapa waktu lalu.
Menurutnya, bakal ada penambahan isi paket sembako. Jika sebelumnya nominal bantuan sembako tahap pertama sebesar Rp 149.500 untuk setiap kepala keluarga, maka pada tahap kedua akan mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per paket sembako. "Tambahan itu kan karena menjelang Lebaran. Jadi wajar diberikan ke warga yang sudah terdata," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: