Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Padahal Mau Buka Lockdown, Eh Selandia Baru Malah Temukan Kasus Baru Virus Corona

Padahal Mau Buka Lockdown, Eh Selandia Baru Malah Temukan Kasus Baru Virus Corona Kredit Foto: NZ.com
Warta Ekonomi, Wellington -

Selandia Baru melaporkan tiga kasus baru virus corona menjelang keputusan untuk melonggarkan karantina nasional diumumkan.

Setelah kasus infeksi terus menurun selama beberapa pekan terakhir, Selandia baru ingin menambah aktivitas bisnis dan rekreasi yang diizinkan. Negara Pasifik itu sudah ditutup selama lebih dari satu bulan.

Baca Juga: Selandia Baru Bahas Pembukaan Perbatasan dengan Australia

Karantina nasional 'level 4' mulai dilonggarkan pada 28 April. Selandia Baru tetap menerapkan langkah-langkah pembatasan sosial untuk mencegah penularan virus corona.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern diperkirakan akan mengumumkan keputusannya untuk melonggarkan karantina nasional dan menurunkannya ke level 2 pada Senin (11/5/2020) ini. Jika dilonggarkan maka ritel, perjalanan dalam negeri, dan pertandingan olahraga dapat dimulai kembali. 

Sebelumnya, Ardern mengatakan jika karantina nasional diturunkan ke level 2 maka anak-anak dapat kembali sekolah dan karyawan dapat kembali ke kantor. Mal-mal, cafe, salon, dan bisnis jasa lainnya dapat kembali dibuka tapi perbatasan tetap ditutup kecuali bagi warga Selandia Baru yang ingin pulang.  

Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengumumkan tiga kasus baru infeksi virus corona. Dua kasus terjadi pada perawat rumah sakit dan satu kasus orang yang baru pulang dari luar negeri. Sehingga total kasus virus corona di Selandia Baru menjadi 1.147. Mereka menambahkan 93 kasus sudah terkonfirmasi dan kemungkinan sudah pulih.

 

 

Pemerintah Selandia Baru akan mengungkapkan anggaran tahunan pada Kamis (14/5/2020). Mereka telah memperingatkan negara itu akan mengalami defisit fiskal selama bertahun-tahun sementara level utang naik di atas target yang diperkirakan sebelumnya karena banyak pengeluaran untuk mendukung perekonomian. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: