Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risiko Tinggi Pandemi Covid-19 Ganggu Stabilitas Keuangan dan Ekonomi

Risiko Tinggi Pandemi Covid-19 Ganggu Stabilitas Keuangan dan Ekonomi Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sementara itu, kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan hingga Maret 2020 masih didukung ketahanan perbankan, likuiditas, dan stabilitas pasar uang. Kredit perbankan tumbuh sebesar 7,95 persen yoy (Desember 2019: 6,08 persen yoy) terutama berasal dari pertumbuhan kredit valas, diiringi pertumbuhan DPK sebesar 9,54 persen yoy (Desember 2019: 6,54 persen yoy).

Piutang perusahaan pembiayaan sedikit termoderasi, namun tumbuh sebesar 2,49 persen yoy (Desember 2019: 3,66 persen yoy). Di dalam pipeline terdapat 53 emiten yang akan melakukan penawaran umum dengan total indikasi penawaran sebesar Rp21,2 triliun.

Baca Juga: Bu Ani, Jangan Ngelak dari Ekonomi yang Anjlok, Malah Cari Kesalahan Orang Lain!

Dari sisi fiskal, di tengah tekanan eksternal sepanjang triwulan I–2020, realisasi pendapatan di APBN mencapai 16,8 persen terhadap APBN atau tumbuh 7,7 persen. Namun, penerimaan pajak telah terdampak dengan mengalami pertumbuhan negatif 2,5 persen. Penyerapan belanja negara mencapai 17,8 persen atau tumbuh 0,1 persen. Sementara defisit APBN tercatat sebesar Rp76,4 triliun (0,45 persen terhadap PDB).

"Sejumlah indikator ekonomi masih relatif baik, meskipun risiko dampak Covid-19 terhadap perekonomian tetap perlu diwaspadai. Indikator makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga di tengah meningkatnya tekanan akibat penyebaran Covid-19," tuturnya.

Walau demikian, kondisi ketidakpastian tersebut memerlukan penguatan langkah antisipasi dalam memitigasi risiko terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Bauran kebijakan makroekonomi dan berbagai langkah kebijakan di bidang kesehatan diyakini akan dapat mengurangi risiko terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan secara keseluruhan, dan secara bertahap mendorong pemulihan ekonomi," tutupnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: