Diajak Negosiasi Ulang, Trump Malah Mencak-Mencak Gak Karuan ke China!
Ajakan pemerintah China untuk melakukan negosiasi dagang ulang dengan Amerika Serikat (AS) ditolak mentah-mentah oleh sang presiden, yakni Donald Trump. Dengan tegas, Trump menolak usulan tersebut karena menilai China hanya ingin mengubah kesepakatan yang menguntungkan China secara sepihak.
Dilansir dari South China Morning Post, Trump mengaku sama sekali tak tertarik untuk mengubah kesepakan perdagangan tahap satu yang sudah ditandatanganinya pada Januari 2020 lalu. Alih-alih bernegosiasi ulang, Trump justru menuding China sudah terlalu lama mengambil keuntungan besar dari AS.
Baca Juga: Tak Beroperasi Selama Covid-19, Pendapatan dan Cuan Taman Impian Jaya Ancol Amblas Signifikan!
"Saya tidak tertarik. Saya sudah mendengarnya juga, mereka ingin membuka kembali pembicaraan perdagangan untuk menjadikannya kesepakatan yang lebih baik bagi mereka. China telah mengambil keuntungan dari AS selama bertahun-tahun, selama beberapa dekade," tegasnya dikutip pada Selasa (12/05/2020).
Bukan hanya itu, Trump bahkan menantang China apakah mereka akan berani memenuhi perjanjian dagang yang sudah disepakati oleh kedua negara adidaya itu.
Baca Juga: China Lockdown Kota yang Berbatasan Langsung dengan Korut, Ragu Terhadap Kim Jong-un?
"Mari kita lihat apakah mereka memenuhi kesepakatan yang mereka tanda tangani," lanjut Trump.
Sebagai pengingat, kesepakatan dagang tahap satu yang telah dicapai kedua pihak menyatakan bahwa AS mengakhiri tarif impor atas produk China senilai US$155 miliar. Selain itu, dalam perjanjian dagang juga disepakati penurunan tarif impor China menjadi 7,5% menjadi US$120 miliar dengan catatan tetap memberlakukan tarif 25% atas produk China senilai US$250 miliar.
Sebagai gantinya, China berkomitmen untuk meningkatkan pembelian produk pertanian AS hingga US$200 miliar lebih tinggi. Perihak komitmen ini, Trump mengancam akan menarik diri dari perjanjian dagang jika China tidak memenuhi janjinya kepada AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih