Menurut Drajat Wibowo, INDEF beberapa waktu lalu telah membuat proyeksi turunnya pertumbuhan perekonomian hingga 2 persen untuk skenario wabah yang minimal.
"Kalau skenario wabahnya lebih besar lagi seperti di Italia bisa berakibat pertumbuhan ekonomi kita mencapai angka minus. Ini sudah terbukti dengan China yang mengalami pertumbuhan minus," katanya.
Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) juga menyampaikan jika minus pertumbuhan ekonominya hanya sesaat dan tidak terlalu banyak efeknya.
"Hanya psikologis saja. Tapi kalau minus pertumbuhan ekonominya dalam jangka panjang, 1-2 bulan akan membahayakan perekonomian nasional kita," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat