Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nah Lho, Menteri-Menteri Jokowi Kena Sindir Faisal Basri, Makjelb Banget!

Nah Lho, Menteri-Menteri Jokowi Kena Sindir Faisal Basri, Makjelb Banget! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Faisal Basri meminta pemertintah untuk memperbanyak tes virus corona atau Covid-19. Menurut dia, hanya dengan tes Indonesia dapat menang melawan Covid-19. Bahkan, ekonominya kembali pulih.

Ia juga menyindir para menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Pak Jokowi diminta mendisiplinkan menterinya enggak usah ngomong Covid deh kalau bukan bidangnya. Ngaco, udah hampir pasti ngaco," ujarnya, dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (13/5/2020) malam. 

Menurut dia, Indonesia dalam menghadapi pandemi ini diibaratkan seperti kehilangan panglima perang.

Baca Juga: Kenang Pertemuannya dengan Jokowi Bahas Mafia, Din Syamsuddin: Jokowi Orang Baik, tapi...

Baca Juga: Lagi, Mark Zuckerberg Donasi Rp11 Miliar untuk Dibagikan ke Restoran Terdampak Corona

"Kalau menurut saya ini, kan ini menghadapi perang tapi panglimanya enggak jelas siapa. Tadi mbak Najwa tunjukkan itu semua menteri, menteri-menteri senior bicara selera masing-masing," katanya lagi.

Lanjutnya, "Untuk Covid ini serahkan kepada panglima perang atau juru bicara panglima perang. Tapi justru palingma perangnya tidak jelas. Sidang kabinet itu justru yang presentari bukan ahli epidemologi, tapi Menko." cetusnya.

"Oleh karena itu saya sangat mendukung 1000 persen, tes, tes, tes," ucapnya.

Dengan tes Covid-19, ia meyakini pemerintah akan mengetahui sejauh mana kekuatan virus itu. "Jadi, tolong deh, masak 10.000 sehari. Kecepatannya lebih cepat virusnya daripada tes kita. Kita kalah dengan virus. Oleh karena itu jangan bermimpi kita bikin timeline kalau tidak sanggup," imbuhnya.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa penurunan jumlah kasus Covid-19 pun tidak menjanjikan situasi akan normal.

"(Relaksasi) disiapkan sih oke saja. Tapi relaksasi itu yang terjadi di seluruh dunia yang melakukan, entah Jerman, Spanyol, Italia, itu daily cases-nya turun, kematian turun, active cases mengalami penurunan walaupun komulatif kasusnya naik."

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: