Kredit Foto: Antara/Jojon
Lalu, ketika pihaknya melanjutkan proses untuk mendapatkan pasokan 160.000 ton itu, justru stok yang tersedia hanya 93.000 ton.
"Nah prosesnya ternyata, dari 160.000 ton itu ternyata hanya tinggal 93.000 ton. Dalam waktu 2 hari, hilang gulanya hampir sekitar 70.000 tidak tahu kemana," kata Roy.
Karena kebutuhan yang tinggi, maka pihaknya memutuskan untuk mengambil seluruh stok gula yang tersisa. Namun, kesepakatan yang disetujui justru hanyalah 30.000 ton saja.
"Dengan 93.000 ton akhirnya kami coba untuk melakukan kerjasama dan kenyataannya itu tidak bisa disuplai secara total, akhirnya kita hanya minta 30.000 ton untuk kebutuhan 1 bulan ini," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: