Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Pembinaan CD RAPP, Pendapatan Petani Nanas di Riau Stabil

Berkat Pembinaan CD RAPP, Pendapatan Petani Nanas di Riau Stabil Kredit Foto: RAPP

Dainar menambahkan saat ini luas lahan untuk pengembangan nanas mencapai 250 hektar dan dikelola oleh 150 kepala keluarga. Setiap minggu sekitar 40 ribu buah nanas dibawa ke pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Jumlah itu di luar permintaan nanas lokal sebanyak 15 ribu buah yang mereka layani setiap harinya.

Buah nanas yang dibudidayakan oleh masyarakat di Desa Penyengat merupakan jenis nanas ratu. Nanas ini memiliki rasa yang khas dan lebih tahan lama dibanding jenis nanas lain. Wajar saja, permintaan nanas ini terus meningkat hingga dijual ke Pulau Jawa meski di tengah tekanan ekonomi akibat Covid-19.

Koordinator Program Agribisnis CD RAPP, Zamzuli Hidayat menjelaskan para petani nanas menerapkan pengaturan jadwal panen. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi fluktuasi harga panen dan menjaga ketersediaan buah.

“Jadi mereka bisa mengatur jumlah panennya. Mereka lebih banyak menanam di bulan puasa karena kecenderungan permintaan dan harga yang bagus. Standarnya nanas bisa ditanam 20 ribu batang per hektar, tapi ada juga petani yang berani menanam 30 ribu batang,” jelasnya.

Program budidaya nanas di Desa Penyengat ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Siak.

“Semoga budidaya nanas ini bisa terus berkembang dan mudah-mudahan akan ada juga industri pengolahan nanas yang bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” kata Bupati Siak, Alfedri.

Program OVOC budidaya nanas oleh CD RAPP juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 nomor 12 tentang produksi dan konsumsi bertanggung jawab dan nomor 17 tentang kemitraan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: