Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sawit: Tak Hanya Soal Ekonomi dan Lingkungan, Tapi Juga Keberlanjutan Sosial!

Sawit: Tak Hanya Soal Ekonomi dan Lingkungan, Tapi Juga Keberlanjutan Sosial! Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra

Secara umum, pendapatan yang diterima karyawan (uang tunai dan non-tunai) telah di atas UMR, bahkan di atas rataan provinsi pendapatan karyawan usaha sejenis dan lama bekerja dengan pendidikan yang sama.

Jumlah usaha petani kelapa sawit yang berkembang mencapai sekitar 2,6 juta dengan luas sekitar 5,7 juta hektare (sekitar 41 persen luas sawit nasional) dan mempekerjakan sekitar 4,4 juta orang tenaga kerja. Rataan pendapatan petani sawit jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan petani non-sawit di daerah yang bersangkutan (World Growth, 2011, PASPI, 2014).

Sementara itu, untuk indikator sosial inklusif, berbagai studi juga telah membuktikan bahwa dampak multiplier pertumbuhan perkebunan kelapa sawit juga cukup besar bagi pembangunan wilayah pedesaan maupun pengurangan kemiskinan.

Baca Juga: Sempat Redup, Ekspor CPO di Sumut Kembali Cerah!

Jumlah pemasok barang dan jasa yang dibutuhkan untuk perkebunan kelapa sawit telah tumbuh sejalan dengan pertumbuhan perkebunan kelapa sawit. Tercatat hampir 12 juta pekerja tidak langsung dapat diserap oleh perkebunan kelapa sawit.

Tidak hanya itu, pertumbuhan perkebunan kelapa sawit juga memicu pertumbuhan bisnis produksi pangan (tanaman pangan, ternak, perikanan) di sekitarnya. Oleh karena itu, efek berganda (dari output, nilai tambah, pendapatan, dan pekerjaan) dari pertumbuhan perkebunan kelapa sawit (terutama pendapatan dan pekerjaan) juga menarik begitu banyak sektor pembangunan pedesaan.

Efek total dari pertumbuhan perkebunan kelapa sawit di setiap wilayah dapat mempercepat pertumbuhan kemajuan daerah pedesaan (World Growth, 2011). Pertumbuhan ekonomi daerah sentra sawit lebih cepat dibandingkan daerah non-sentra sawit. Pertumbuhan kebun sawit atau produksi CPO secara signifikan dapat menurunkan kemiskinan daerah pedesaan.

Pertumbuhan pusat-pusat pembangunan ekonomi baru di daerah pedesaan yang sebelumnya merupakan daerah terpencil, di 235 kabupaten dan 25 provinsi di Indonesia didorong oleh pertumbuhan perkebunan kelapa sawit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: