Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kompleksitas dan Proteksi Hukum Bisnis Digital Platform

Kompleksitas dan Proteksi Hukum Bisnis Digital Platform Kredit Foto: Prasetiya Mulya

Salah satu keuntungan berhadapan dengan software adalah hanya memerlukan sebuah komputer. Artinya, bisa bekerja secara remote, alias jarak jauh. Itu sebabnya beberapa mahasiswa Prasetiya Mulya dapat bekerja full-time sebagai developer sambil kuliah.

Hal ini tentunya memberikan kredit tambahan kepada wisudawan maupun wisudawati Universitas Prasetiya Mulya. Melalui kerja sama dengan industri, seperti proyek studi kasus bersama Doku, guest lecture dari Emurgo, serta networking dengan Amazon, kurikulum S1 Software Engineering memastikan mahasiswa siap menghadapi dunia kerja.

Di samping itu, dengan beragamnya produk dan informasi yang beredar pada digital platform, maka diperlukan pemeliharaan praktik hukum guna menjaga Hak Kekayaan Intelektual dan Keamanan Data Pribadi.

Demi menjawab tantangan tersebut, Universitas Prasetiya Mulya membuka S1 International Business Law. Program studi ini memiliki tiga jurusan: International Comparative Commercial Law untuk menjawab transaksi antar-negara yang semakin intens; International Maritime, Air, and Space Law untuk mengikuti pertumbuhan pembangunan serta arah Indonesia menjadi maritime fulcrum; Privacy and Cyber Security Law untuk mengiringi perkembangan teknologi dan jaminan perlindungan di dunia maya.

Program studi ini diajarkan bersama oleh akademisi, advokat, dan praktisi bisnis yang telah memiliki lisensi profesional. Mereka juga telah berilmu di berbagai negara, seperti Belanda, Inggris, Malta, dan Norwegia, sehingga pengetahuan hukum internasionalnya mumpuni. Selain itu, setiap semester mahasiswa akan ditunjang dengan kegiatan guest lecture, misalnya dari lembaga nasional dan internasional, seperti Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) atau tokoh-tokoh hukum seperti Prof Topane Gayus Lumbuun dan Indra Safitri.

"Mahasiswa pun berkesempatan untuk mengunjungi beragam law firm dan organisasi nasional atau internasional dalam program company visit beberapa di antaranya Bank Indonesia, AirAsia Red House Asean, dan kantor KPK," kata Agus.

Beberapa mata kuliah mengenai keterampilan dan pemahaman mendasar tentang bisnis dirancang khusus untuk melengkapi lawyering skill, contohnya Business Studies for Lawyers, Accounting & Finance for Lawyers, Cyber and Security Law, Lawyering in Digital Age, dan juga Lawyerpreneurship, serta workshop-workshop hukum yang menunjang bidang tersebut.

Lulusan sarjana International Business Law Universitas Prasetiya Mulya akan memiliki kemampuan cerdik dalam menganalisis kasus hukum, kebijakan peraturan, dan praktik hukum bisnis internasional. Memiliki penyelesaian sengketa alternatif dan keterampilan lunak hukum, seperti pengetahuan tentang budaya internasional, etika, dan perilaku manusia; dan bekerja sebagai pengacara hukum bisnis internasional.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: