Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turuti Aturan Pembatasan Ekspor Teknologi ke China, Perusahaan Ini Setop Terima Order Huawei

Turuti Aturan Pembatasan Ekspor Teknologi ke China, Perusahaan Ini Setop Terima Order Huawei A man walks by a Huawei logo at a shopping mall in Shanghai, China December 6, 2018. | Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Bogor -

Produsen chip kontrak terbesar dunia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) berhenti menerima pesanan dari Huawei, setelah sanksi dari pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei diperpanjang.

Huawei masuk dalam Daftar Entitas Departemen Perdagangan AS sejak 2019 sehingga tak bisa berbisnis dengan perusahaan teknologi AS tanpa izin dengan alasan keamanan nasional. Sampai-sampai, Huawei kehilangan akses ke aplikasi Google dan komponen buatan AS lainnya.

Kini, Huawei juga terancam kehilangan akses ke produk TSMC. "Mereka tak lagi menerima pesanan baru dari Huawei, tapi menghormati komitmen yang ada, sejalan dengan peraturan terbaru AS," lapor Nikkei, dikutip dari TechRadar Pro, Rabu (20/5/2020).

Baca Juga: Soal Pembatasan Ekspor Teknologi AS ke China, Huawei: Itu Sewenang-Wenang!!

Baca Juga: Kenapa Netflix Dipajaki? Ini Loh Argumen Kemenkeu

TSMC merupakan pemasok penting bagi Huawei selama setahun terakhir, memproduksi komponen utama seperti chip jaringan. Raksasa ponsel China itu kini menjadi pelanggan terbesar kedua TSMC, menyumbang hingga 1/5 bagian dari pendapatannya.

Melihat itu, pemerintah AS menutup celah teknis yang membuat TSMC mengklasifikasikan produk chip sebagai komponen yang dibuat di luar AS, padahal itu termasuk teknologi AS. "Dengan begitu, semua pembuat chip yang ingin memasok ke Huawei (termasuk TSMC) harus mengajukan permohonan lisensi kepada pemerintah AS," jelas laporan yang sama.

Menanggapi itu, Huawei mengaku telah bersiap mengatasi hal itu dalam setahun terakhir dengan menimbun chip jaringan. Namun sepertinya itu tak cukup, sebab Huawei berniat mengembangkan chip dengan pihak lain jika memungkinkan.

Tak hanya itu, Ketua Bergilir Huawei, Guo Ping menyebut keputusan AS dapat membahayakan kepentingan Negeri Paman Sam juga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: