Kerja dari Rumah Diprediksi Akan Berlanjut Setelah Pandemi Corona, Seperti Apa?
Facebook dan Perdana Menteri Selandia Baru adalah pendukung cara kerja fleksibel ketika banyak perusahaan lain mempertimbangkan para karyawannya untuk kembali bekerja di kantor.
Pada hari Kamis, Facebook mengatakan berencana untuk menjadikan cara kerja jarak jauh sebagai tren jangka panjang.
Baca Juga: Selandia Baru Akui Media Berperan Penting atas Keberhasilan Negaranya Hadapi Corona Karena...
PM Selandia Baru Jacinda Ardern minggu ini menyarankan kerja empat hari untuk meningkatkan pariwisata di negara itu.
Ketika kantor-kantor secara bertahap mebuka kembali bisnis mereka setelah lockdown, banyak pengusaha yang mencari cara kerja baru.
Pendiri dan kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg mengatakan kepada stafnya bahwa perusahaan itu akan "secara agresif membuka perekrutan jarak jauh" pada bulan Juli.
Dia mengharapkan setengah dari karyawannya melakukan pekerjaan di luar kantor Facebook selama lima hingga 10 tahun ke depan.
Langkah ini mengikuti perusahaan teknologi lain di Silicon Valley termasuk Twitter yang mengatakan karyawannya dapat bekerja dari rumah "selamanya" jika mereka mau.
Kebijakan kerja yang fleksibel cocok untuk staf yang ragu untuk kembali ke kantor, sambil menunggu protokol yang diperkenalkan perusahaan-perusahaan untuk menjaga jarak fisik selama bekerja.
Ardern menyarankan kerja empat hari per minggu untuk membantu meningkatkan ekonomi dan menyeimbangkan kehidupan kerja.
"Saya mendengar banyak orang menyarankan kita untuk bekerja empat hari seminggu. Pada akhirnya itu tergantung keputusan pengusaha dan karyawan. Tetapi seperti yang saya katakan, ada begitu banyak yang telah kita pelajari dari Covid dan fleksibilitas orang yang bekerja dari rumah, produktivitas yang terjadi saat kerja di rumah," kata Ardern dalam video live di Facebook.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: