Hari Ini, Fenomena Matahari di Atas Ka'bah Bakal Terjadi, Ini yang Bisa Dilakukan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat fenomena Matahari di atas Ka'bah akan terjadi pada pukul 16.18 WIB pada hari ini, Rabu (27/5/2020). Fenomena ini akan terulang pada 15 Juli 2020 pada pukul 16.27 WIB.
"Tahun ini, Kalibrasi arah kiblat terjadi pada hari Rabu (27/5/2020) pukul 16.18 Waktu Indonesia Barat bertepatan dengan 4 Syawwal 1441 Hijriah. Sedangkan Kalibrasi Arah Kiblat kedua terjadi pada hari Rabu, 15 Juli 2020 pukul 16.27 Waktu Indonesia Barat bertepatan dengan 24 Zulqa’dah 1441 Hijriah," tulis Andi seperti dikutip dari website resmi LAPAN.
Baca Juga: Masjid-masjid di Arab Saudi Dibuka Bersyarat: Jemaah Harus Diberi Jarak 2 Meter
Lebih lanjut, Peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN, Andi Pangerang mengungkapkan setiap tahun memang ada waktu-waktu tertentu dimana posisi Matahari berada tepat di atas Ka'bah. Bagi wilayah yang dapat menyaksikan Matahari ketika berada tepat di atas Ka’bah, seluruh bayangan benda yang tegak lurus permukaan Bumi akan menghadap ke arah kiblat.
"Fenomena inilah yang disebut sebagai Kalibrasi Arah Kiblat (Arab: Istiwa’ al-A’zham, Inggris: Great Culmination) atau disebut juga Rasdul Qiblah Global, karena separo wilayah Bumi dapat memanfaatkan momen ini untuk meluruskan arah kiblat," imbuh Andi.
Sebagian besar wilayah di Indonesia dapat memanfaatkan momen ini untuk meluruskan arah kiblat. Namun ada beberapa wilayah yang tidak dapat memanfaatkan fenomena ini untuk meluruskan arah kiblat diantaranya: Sebagian Propinsi Maluku mulai dari Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Kei, Kota Tual, Kabupaten Maluku Barat Daya (minus Pulau Wetar) dan Kabupaten Kepulauan Aru, ditambah dengan Propinsi Papua Barat serta Propinsi Papua.
Kesembilan wilayah ini dapat meluruskan arah kiblat ketika Matahari berada di titik balik atau Nadir Ka’bah (disebut juga sebagai Antipoda Ka’bah) yakni pada 29 November pukul 00.09 Waktu Saudi atau 6.09 WIT, serta 14 Januari pukul 00.30 Waktu Saudi atau 06.30 WIT.
Andi menambahkan bahwa menentukan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung ini terbilang amat mudah dan pastinya murah.
Dan perlu diketahui pula bahwasanya hasilnya pun juga akurat, bahkan lebih akurat dibanding jika kita memakai alat bantu seperti halnya kompas dikarenakan kompas dipengaruhi oleh medan magnet alami maupun buatan sehingga dapat memengaruhi keakuratan pengukuran
Berikut ini langkah-langkah dalam menentukan arah kiblat menggunakan Kuminasi Agung:
1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya matahari.
2. Sediakan tongkat lurus atau jika tidak ada, gunakan benang berbandul.
3. Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan. (dapat merujuk ke http://jam.bmkg.go.id atau http://time.is)
4. Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90? dari permukaan tanah), atau gantungkan benang berbandul tadi.
5. Tunggulah hingga waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul). Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: