Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan bahwa mayoritas perusahaan negara siap menjalankan protokol memasuki era "new normal".
"Kemarin 14 persen, sekarang tinggal enam persen yang belum siap. Misalnya PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN), PT Kertas Kraft Aceh, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yang itu-itu belum siap yang lain sudah hampir semua siap sambut new normal," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Rabu.
Baca Juga: Kementerian BUMN Tunjuk Komisaris Baru untuk Sucofindo
Menurut dia, beberapa perusahaan yang belum siap menerapkan protokol "new normal" karena alasan protokol yang belum detail dan terkait proses bisnis.
"Itu sudah menjadi catatan Pak Menteri BUMN (Erick Thohir) untuk masing-masing perusahaan," ucapnya.
Ia menegaskan pegawai perusahaan BUMN siap beraktivitas di kantor. Namun, hal itu tergantung dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di masing-masing daerah.
"Kalau PSBB dibuka kita siap new normal. Holding tambang juga ikut PSBB," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa 86 persen perusahaan negara siap menerapkan protokol new normal.
"Kita mapping dari awal, 86 persen BUMN siap, yang tidak siap kita pandu agar tidak bikin blunder di lapangan," ujar Menteri Erick dalam video konferensi di Jakarta, Selasa (26/5).
Ia mengatakan dalam menerapkan protokol COVID-19 di lingkungan BUMN, pihaknya tetap mengupayakan keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: