Kekhawatiran akan Kesehatan Meningkat Tajam
Meski penyebaran virus COVID-19 belum merata secara global, konsumen tampaknya sudah mulai melihat hal tersebut sebagai krisis kesehatan. Sebagai akibatnya, di banyak negara termasuk Indonesia, kekhawatiran akan Kesehatan meningkat.
Dibandingkan dengan kuartal keempat tahun lalu, di kuartal pertama tahun ini sebanyak 23% konsumen di Indonesia menyatakan kekhawatiran mereka akan Kesehatan. Angka ini meningkat cukup signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 14%. Kekhawatiran tentang Ekonomi masih menjadi yang terbesar, namun hanya sedikit meningkat, dari 34% menjadi 35%.
“Saat survei ini dilakukan, COVID-19 belum mempengaruhi optimisme konsumen Indonesia, bahkan belum dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, namun sudah terlihat pengaruhnya terhadap kekhawatiran konsumen akan Kesehatan,” kata Indrasena (Dede) Patmawidjaja, Managing Director Nielsen Connect Indonesia.
“Konsumen khususnya dari Kelas Atas mengikuti perkembangan berita luar negeri, karena itu mereka telah mengetahui mengenai penyebaran virus ini di China dan itulah yang mulai menimbulkan kekhawatiran," tambahnya.
Selain khawatir akan Kesehatan dan Ekonomi, 21 persen konsumen Indonesia menyatakan kekhawatiran mereka akan Keseimbangan Antara Pekerjaan dan Kehidupan, dan 11% merasa khawatir mengenai Pemanasan Global.
Selain itu 11% konsumen merasa khawatir mengenai Kenaikan Tagihan seperti listrik, gas, dll dimana kekhawatiran ini baru muncul pada urutan 5 Teratas di kuartal awal 2020 ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: