Mujahid 212, Damai Hari Lubis ikut menyoroti rencana pemerintah untuk menerapkan new normal di tengah kurva positiv Covid-19 yang masih meningkat.
Ia menilai kebijakan ini sebagai kelinci percobaan yang kemungkinan akan semakin parah jumlah korbannya.
Baca Juga: Dirumahkan, 873 Karyawan AirAsia Jalani Program Pelatihan Online Selama Covid-19
Baca Juga: Laju Kasus Corona Masih Naik, Kok Mau New Normal?
"Kami, Mujahid 212 menolak keras new normal. Kebijakan perlindungan terhadap nyawa tapi model mirip 'kelinci percobaan'. Nyawa manusia, anak bangsa dianggap apa? Selembar daun kering?" ucapnya kepada wartawan, Jumat (29/5/2020).
Lanjutnya, ia menilai Presiden Jokowi tidak menghargai nyawa rakyatnya sendiri. "DPR RI mesti panggil sesuai kewenangan lembaga. Bila nyata melawan dan bertentangan dengan konsitusi dasar UUD 45 dan konsitusi-konstitusi lainnya, maka 'halal' meng-impeach-nya," tegas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: