Survei tentang dampak COVID-19 terhadap keuangan dan operasional ritel di China menunjukkan: masalah transportasi dan logistik menjadi faktor utama yang menurunkan pendapatan akibat penjualan.
Artinya, bisnis e-commerce harus memastikan peningkatan kualitas logistik demi membangun peluang yang muncul karena adanya COVID-19.
Perlu upaya kolektif untuk ciptakan masyarakat digital yang inklusif
Dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), akses ke pendidikan jadi sangat bergantung pada perangkat pintar dan konektivitas internet. Ini jadi salah satu masalah yang Indonesia hadapi, mengingat ada sejumlah kasus di mana murid di sejumlah daerah tak memiliki akses internet dan perangkat pintar.
Sebagai contoh, perusahaan akuntan internasional Deloitte bermitra dengan Engineering Good dalam menyediakan laptop bagi siswa di Singapura yang membutuhkan perangkat untuk belajar dari rumah.
Dalam kata lain, pengunaan teknologi untuk pendidikan yang inklusif memerlukan upaya kolektif dari pemerintah, pihak swasta, serta masyarakat yang bisa membantu.
Digitalisasi ekonomi harus bisa diterima oleh semua pihak
Pada awalnya, kehadiran layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi, seperti GrabFood dan GoFood menuai pro-kontra. Ada pedagang yang merasa terbantu, ada pula yang merasa komisi dari penjualan diĀ platform serupa tak begitu besar.
Pada akhirnya, pandemi telah membuat lebih banyak restoran bergabung denganĀ platform pesan-antar makanan daring. Contohnya, inisiatif 'Satu Dalam Kopi dari Tokopedia dan pemerintah guna mempromosikan industri kopi lewat saluran daring dan penggunaan Line dalam menghubungkan penjual jajanan di Thailand dengan pelanggan dan mitra pengantar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: