Kredit Foto: Sindonews
Pejabat Angkatan Laut telah menggambarkan sistem IRST adalah sensor jarak jauh pasif yang mencari dan mendeteksi emisi inframerah. IRST dirancang untuk secara simultan melacak berbagai target dan memberikan kemampuan penargetan udara-ke-udara yang sangat efektif, bahkan ketika menghadapi ancaman canggih yang dilengkapi dengan teknologi pengacau radar, pengembang Angkatan Laut menjelaskan.
Teknologi IRST secara khusus dirancang dengan pikiran terhadap lingkungan peperangan elektromagnetik yang berubah cepat dan kesadaran bahwa musuh masa depan yang potensial jauh lebih mungkin untuk bersaing dengan dominasi Amerika di wilayah ini.
Baca Juga: Kerusuhan Makin Tak Terbendung, Pentagon Siap Terjunkan Sejumlah Unit Militer
IRST juga menyediakan Super Hornet sistem penargetan udara-ke-udara alternatif di lingkungan serangan elektronik ancaman tinggi, pengembang menjelaskan. Teknologi IRST, dirancang oleh Boeing dan Lockheed Martin, dirancang untuk mencari sinyal panas dari jarak jauh, memberikan pesawat dengan informasi penargetan utama. Sistem IRST - yang telah diuji pada F/A-18, bersifat pasif dan karenanya lebih sulit untuk dideteksi daripada beberapa teknologi radar yang mengeluarkan radiasi, kata para pejabat Angkatan Laut.
F-21 pasti dapat memiliki dampak strategis pada persaingan India dengan China karena pesawat Gen-4 canggih masih cukup layak mengingat serangkaian perubahan.
Amerika sendiri telah memulai peningkatan senjata dan teknologi substansial untuk F-16, F-15, dan F-18 dalam upaya mempertahankan efektivitas tempur dan masa pakai pesawat; mereka masih merupakan ancaman besar bagi musuh potensial.
India dipastikan akan mendapatkan F-21 dalam jangka waktu cepat. Sebab tentara China terdeteksi semakin mengancam perbatasan India. Hanya saja meski begitu, pesawat F-21 masih kalah saing dengan pesawat siluman China J-20 atau J-31 5th-Gen China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: