Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dahsyatnya Corona Bikin Perusahaan Fashion Asal AS Terpukul! Gap Inc Sampai Tekor US$1 Miliar!

Dahsyatnya Corona Bikin Perusahaan Fashion Asal AS Terpukul! Gap Inc Sampai Tekor US$1 Miliar! Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri fashion Amerika Serikat (AS) tak luput dari tekanan yang timbul akibat wabah virus corona. Salah satu perusahaan fashion terkemuka asal AS, yakni Gap Inc bahkan melaporkan rugi hingga US$1 miliar atau setara dengan Rp13,1 triliun pada kuartal pertama tahun 2020 ini. 

Dilansir dari RTI, kerugian tersebut terjadi karena ara pengecer terpaksa menutup toko-tokonya untuk mencegah penyebaran virus corona. Apalagi, produk pakaian bukanlah suatu kebutuhan penting bagi konsumen di tenah situasi yang serba sulit seperti saat ini. Alhasil, mau tidak mau, para pengecer harus membatasi kegiatan bisnis dengan mengandalkan penjualan online

Baca Juga: Cuan Amblas Nyaris 200%, Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Telan Pil Pahit pada Q1 2020

Sebagai catatan, Gap yang bermarkas di San Fransisco saat ini mengoperasikan hampir 2.800 toko di wilayah Amerika Utara. Tak kurang dari 55% dari toko tersebut saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan penjualan secara daring.

Chief Executive Officer Gap, Sonia Syngal, mengatakan bahwa merek-merek perusahaan yang lebih mahal, seprti Gap dan Banana Republic tidak begitu sukses untuk hal penjualan. Pasalnya, saat ini masyarakat lebih memilih menggunakan pakaian kasual selama menjalani masa karantina di rumah.

Baca Juga: Elon Musk Sindir Orang Terkaya Dunia Lakukan Monopoli Bisnis, Pasang Genderang Perang?

"Namun, merek pakaian yang terjangkau, seperti Old Navy dan Athleta terlihat ada tanda-tanda permintaan yang kuat," katanya dikutip dari Reuters, Jakarta, Jumat (5/06/2020). 

Pengecer yang memangkas armada toko ritelnya mengatakan akan memprioritaskan penutupan beberapa toko Gap dan mencari konsesi sewa untuk toko-toko yang ditempatkan dengan baik yang tidak dapat mendukung struktur sewa saat ini.

"Meskipun ekonomi kami di armada Angkatan Laut dan Atlantik lama kami kuat, armada toko khusus kami (Gap dan Banana Republic) belum menguntungkan seperti yang kita inginkan," kata Chief Financial Officer, Katrina O'Connell.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: