Menggusur komunitas buzzer politik dari lingkaran kekuasaan, menurut Rizal Ramli, penting dilakukan agar pemerintah tidak terbuai dan dapat melihat dengan jelas persoalan real yang sedang dihadapi bangsa dan negara ini.
Pemikiran Rizal Ramli terkait buzzer telah merusak demokrasi ternyata selaras dengan pegiat demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Misalnya, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) juga memiliki cara pandang yang sama mengenai daya rusak buzzer politik ini.
Baca Juga: Majalah Terkemuka Inggris Sebut Orang Ini Saingan Baru Jokowi
Dalam satu kesempatan diskusi bertema Teror dalam Ruang Demokrasi beberapa waktu lalu, Ketua YLBHI, Asfinawati meminta Presiden Joko Widodo turun tangan langsung untuk menertibkan komunitas buzzer politik yang berada di lingkaran kekuasaan. Buzzer pendukung Jokowi, menurut Asfinawati, sudah melampaui batas.
"Harus dikasih tahu. Kalau enggak dikasih tahu, enggak mungkin buzzer atau influencer akan bergerak kalau dihambat," kata Asfinawati.
Menurut pandangan Asfinawati, Jokowi tidak sudi atau tidak mau menggunakan kewenangan yang dimilikinya untuk menertibkan komunitas buzzer politik di sekitar kekuasaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: