Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Kepuasan Masyarakat ke Jokowi Turun

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Kepuasan Masyarakat ke Jokowi Turun Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan/Pool
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 berdampak pada kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengalami penurunan. Hal itu didapati dari hasil survei Indikator Politik Indonesia bertajuk persepsi publik terhadap penanganan Covid-19, kinerja ekonomi dan implikasi politik.

"Yang mengatakan sangat puas dan cukup puas di bulan Februari 2020 itu total 69%. Namun, di bulan Mei 2020 ada penurunan menjadi 66% yang puas, tapi penurunannya tidak separah kepuasan berdemokrasi," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Minggu (7/6/2020).

Baca Juga: Saat Jokowi Lari-lari Demi Jaga Imunitas Tubuh

Dari data yang disajikan pada survei yang dilakukan pada bulan Februari 2020, sebanyak 11,9% responden sangat puas, 57,6% cukup puas, 26,1% kurang puas, 2% tidak puas sama sekali, dan 2,3 tidak menjawab terkait kinerja Presiden Jokowi.

"Sementara pada hasil survei pada bulan Mei 2020, sebanyak 14,3% sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi, 52,2% cukup puas, 27,4 kurang puas, 2,3% tidak puas sama sekali, dan 3,8% tidak menjawab," jelasnya.

Burhanuddin menjelaskan, pada bulan Juni 2015, pihaknya melakukan survei mengenai Presiden Jokowi dengan hasil approval rating Jokowi saat itu hanya 40,7%. Bahkan saat itu kalau ada Pilpres, Jokowi bisa kalah di bulan Juni.

"Sekarang ada penurunan, tapi tidak separah bulan Juni. Salah satu sebabnya di bulan Juni ada inflasi luar biasa 8,3% kebijakan pemerintah saat menaikan BBM. Nah, di masa pandemi, inflasi saya tidak tahu. Seingat saya, tidak separah inflasi di bulan Juni 2015," paparnya.

Jumlah responden yang dipilih secara acak untuk ditelpon-diwawancarai dalam durasi survei sebanyak 1.200 responden. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei dilakukan pada 16-18 Mei 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: