Ustaz Asal Malaysia Sebut Lathi Challenge Tarian Pemanggil Setan, Kabar Terbarunya Kini...
Beberapa waktu terakhir ini, lagu dari Weird Genius dan Sara Fajira yang berjudul Lathi memang sedang viral dan disukai oleh masyarakat. Lagu tersebut pun semakin viral karena adanya Lathi Challenge yang banyak dilakukan orang di aplikasi TikTok.
Namun seiring dengan viralnya Lathi Challenge, seorang ustaz yang diketahui berasal dari Malaysia membuat kehebohan di Tanah Air karena menganggap kalau tarian yang ada di video Lathi Challenge sebagai tarian pemanggil setan. Maka dari itu, ustaz tersebut pun meminta untuk menghentikan membuat video Lathi Challenge.
“Hentikan '#LathiChallenge' sekarang juga. Sesungguhnya tarian2 yg kalian lakukan itu sgt merbahaya utk dijadikan hiburan. Ketahuilah kalian tarian itu wujud dari sesetengah budaya Jawa yg syirik & khurafat. Seperti memanggil Kuntilanak serta Roh Kuda Kepang. Tolong hentikannya!," tulis ustaz itu di akun twitter pribadinya, @wandazrin. Namun tampaknya saat ini pernyataan tersebut sudah dihapus oleh ustaz tersebut.
Sontak saja pernyataan dari ustaz itu pun mendapat banyak respons dari warganet hingga menjadi bahan pemberitaan di banyak media di Indonesia. Karena pernyataan tersebut, ustaz itu pun akhirnya meminta maaf di twitter pribadinya.
Ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Jawa. Ustaz tersebut pun menjelaskan maksud sebenarnya dari unggahannya itu. Ia mengatakan bahwa dirinya bertujuan untuk menasihati umat Islam di Malaysia.
“Permohonan Maaf Terbuka Kpd Orang2 Jawa”
— Wan Dazrin (Official) (@wandazrin) June 6, 2020
Saya sebenarnya bertujuan menasihati umat Islam di Malaysia untuk berhati2 dengan ‘Sesetengah’ kepercayaan ritual drpd perbuatan Lathi Challenge & tidak pernah berhasrat menuduh budaya Jawa secara keseluruhan.
Saya minta maaf ya.
“Permohonan Maaf Terbuka Kpd Orang2 Jawa” Saya sebenarnya bertujuan menasihati umat Islam di Malaysia untuk berhati2 dengan ‘Sesetengah’ kepercayaan ritual drpd perbuatan Lathi Challenge & tidak pernah berhasrat menuduh budaya Jawa secara keseluruhan. Saya minta maaf ya,” tulis ustad tersebut di akun twitter pribadinya @wandazrin, dikutip, Senin (8/6/2020).
“Dgn ini, saya akn memadam nasihat itu. Bertujuan menarik balik perkataan ‘Jawa’ yg mungkin menyebabkan kemarahan & sensitiviti org2 Jawa yg dikasihi. Maafkan sy atas kekhilafan penggunaan perkataan dlm nasihat yg disampaikan. Org2 Islam di Jawa, moga terus maju jaya,” tulisnya menambahkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: