Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Permasalahan Rasisme Mengerucut, Ini 3 Film Hollywood Bertema Kesetaraan Ras

Permasalahan Rasisme Mengerucut, Ini 3 Film Hollywood Bertema Kesetaraan Ras Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Isu tentang rasialisme belakangan kembali memanas setelah kasus kematian seorang pria Afro-Amerika bernama George Floyd akibat kekerasan polisi di Minneapolis, Amerika Serikat pada 25 Mei 2020.

Kematian Floyd menuai amarah publik. Warga sipil, termasuk selebriti Hollywood pun ikut turun ke jalan mengikuti protes atas ketidakadilan bagi warga kulit hitam dengan mengusung slogan Black Lives Matter.

Namun, jauh sebelum itu, isu rasialisme memang sudah menyebar lama di Amerika Serikat. Dahulu, ras kulit hitam sebagai minoritas kerap menerima diskriminasi karena dianggap lebih rendah dari ras kulit putih.

Kisah perjuangan ras kulit hitam untuk mendapatkan kesetaraan haknya pun banyak dituangkan menjadi cerita film yang inspiratif. Berikut ini dirangkum 3 film Hollywood yang mengangkat tema tentang kesetaraan ras.

1. 12 Years a Slave (2013)

12 Years a Slave

Film karya sutradara Steve McQueen ini diadaptasi dari kisah nyata. Pada masa sebelum perang sipil Amerika, Solomon Northup (Chiwetel Eijofor), pria kulit hitam dari bagian utara New York diculik dan dijual sebagai budak.

Setelah terjerumus dalam perbudakan, Solomon berjuang. Tak hanya untuk hidup, tetapi juga mempertahankan martabatnya. Setelah 12 tahun pengembaraannya, Solomon bertemu dengan seorang abolisionis Kanada yang mengubah hidupnya.

2. Hairspray (2007)

Hairspray

Sutradara Adam Shankman menyajikan film bertema kesetaraan rasialisme yang dikemas dengan musikal lewat film Hairspray. Menceritakan tentang seorang remaja bernama Tracy Turnblad (Nikki Blonsky) yang terobsesi dengan acara musikal di televisi, Corny Collins Show.

Tracy kemudian berhasil menjadi bagian dari acara tersebut. Namun, ia merasa tak adil ketika anak berkulit hitam hanya boleh tampil di acara sebulan sekali pada "Hari Negro". Akhirnya, Tracy berusaha mengintegrasikan acara itu tanpa merusak pekerjaannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: