Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amien Rais: 5 Tahun Pak Jokowi Berkuasa, Semakin Keropos...

Amien Rais: 5 Tahun Pak Jokowi Berkuasa, Semakin Keropos... Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais menilai selama berkuasa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap merespons kritikan dari warga negara yang berujung kriminalisasi.

Bahkan, kooptasi dari negara-negara besar yang menanamkan cengkeramannya menunjukkan keangkuhannya dengan mendikte Indonesia.

"Bahwa Pak Jokowi, ini kita kritik bertanggung jawab, tidak ada hate speech, gak ada ya, memang setelah 5 tahun memegang kekuasaan itu ada terjadi kedaulatan kita itu semakin keropos," ujar Amien Rais dalam diskusi virtual, Jumat (12/6/2020).

Baca Juga: Pengamat: Partai Baru Amien Rais Harus Bisa Gembosi PAN

Baca Juga: Partai 'Saudara Muda' PAN Dikabarkan Deklarasi Desember 2020, Loyalis Amien Rais Dukung Penuh

"Jadi bagaimana mungkin ada sebuah negara Indonesia yang kita cintai ini ya, itu telah didikte, ya politiknya, ya ekonominya, mungkin ya intelijen-nya, dan lain-lainnya oleh negara yang besar itu," imbuhnya.

Namun, ia tidak secara spesifik menyebut negara besar yang dimaksudkannya itu. "Yang kemudian sepertinya yang kita kerjakan itu adalah menjadi subordinat dari negara besar yang saya kira sangat berbahaya sekali," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dirinya pernah menulis saat era reformasi tentang rekonstruksi moral. Ungkapnya, bagaimana kekuatan negara-negara Blok Barat yang kala itu bahkan hingga saat ini kerap melakukan sikap ekploitatif, seolah tidak berbeda dengan negara yang tengah mengincar Indonesia saat ini. Baik secara politik, ekonomi, bahkan sosial dan budaya.

"Dia punya keunggulan teknologi dia punya networking dengan berbagai bidang ekonomi. Mereka itu untuk mencari ruang hidup yang baru. Dan jangan lupa Indonesia itu negara yang paling menggiurkan, paling menarik untuk dijadikan sasaran ekspansi itu," jelasnya. 

Lanjutnya, ia menyatakan sekuat apapun penguasa jika tidak mengedepankan kepentingan rakyat maka akan terjadi sesuatu hal yang membuat rakyatnya berkehendak dengan sendirinya.

Menurutnya, tidak sedikit negara besar dengan kekuatan adidaya bisa runtuh dalam sekejap, sebagaimana menimpa Uni Soviet dan Yugoslavia.

"Mungkin saya di beberapa kesempatan pernah mengatakan negara yang besar saja itu bisa runtuh dan hilang dari peredaran bagaimana dengan negara kita yang jauh lebih lemah dibandingkan misalnya Uni Soviet, Yugoslavia itu negara Eropa Timur yang paling kuat saat itu berkibar-kibar sebagai dunia ketiga yang paling unggul, tapi sekarang gimana ya nggak ada," urainya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: