Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apakah Benar Orang Kulit Hitam dan Putih Punya Gen yang Berbeda? Cek Faktanya

Apakah Benar Orang Kulit Hitam dan Putih Punya Gen yang Berbeda? Cek Faktanya A woman covering her face | Kredit Foto: Unsplash/Banjo Emerson Mathew

MITOS 4: Tes silsilah dapat membuktikan seseorang 100 persen kulit putih

Silsilah dan leluhur memikat kita --dan khususnya kaum rasis. Berbagai situs seperti Stormfront sering dikunjungi oleh kaum nasionalis kulit putih, supremasi kulit putih, dan anggota anti-Semit yang mengajukan teori-teori untuk penyangkalan Holocaust dan terobsesi dengan genetika populasi.

Mereka menggunakan tes silsilah umum, seperti yang ditawarkan oleh Ancestry DNA, untuk "membuktikan" mereka 100?rkulit putih atau non-Yahudi. Namun, logikanya cacat.

DNA bisa menungkapkan pada Anda beberapa hal menarik tentang sejarah keluarga --dan ini sangat berguna untuk mengidentifikasi keluarga dekat seperti saudara kandung yang hilang atau orang tua kandung-- tetapi kekuatannya sangat dibatasi oleh biologi yang mendasar.

Seiring waktu, keturunan mulai menumpahkan DNA nenek moyang mereka yang sebenarnya, dan jumlah yang hilang bertambah dari generasi ke generasi menjadi besar.

Anda membawa DNA dari hanya setengah dari leluhur Anda yang berasal dari sebelas generasi yang lalu. Jadi, mungkin saja Anda secara genetik tidak terkait dengan orang-orang yang sebenarnya merupakan keturunan Anda dari abad ke-18.

"Anda adalah keturunan dari banyak orang, dari seluruh dunia, dari orang-orang yang Anda pikir Anda kenal dan dari lebih banyak yang Anda tidak tahu," kata Dr Rutherford, "Anda tidak akan memiliki hubungan genetik yang berarti dengan banyak dari mereka."

MITOS 5: Orang kulit hitam lebih cepat dalam berlari dibanding orang kulit putih

Pria kulit putih terakhir yang bersaing di final lari 100 meter dalam ajang Olimpiade adalah pada tahun 1980.

Sejak saat itu, atlet kulit hitam telah mendominasi era modern lari cepat. Ini telah memicu kepercayaan umum bahwa orang-orang keturunan Afrika memiliki keuntungan dalam olahraga karena keturunan genetik mereka.

"Mungkin ada prediksi probabilistik yang bisa dibuat seseorang tentang etnisitas dan keberhasilan olahraga berdasarkan genetika," kata Dr Rutherford, "tetapi mereka akan menjadi lemah."

Pada kenyataannya, genetika kesuksesan olahraga sangatlah rumit. Banyak sekali faktor dalam fisiologi fisik, termasuk ukuran jantung Anda, efisiensi penyerap oksigen, dan pemulihan otot, kata Rutherford.

Dan ini adalah fenomena yang dipahami dengan relatif baik yang memiliki dasar genetik. Tetapi ada sifat fisik lainnya (seperti fleksibilitas dan koordinasi) yang kurang dipahami dengan baik. Selain itu, ada dimensi psikologis: tekad, konsentrasi, dan pengambilan risiko, misalnya.

Kita tahu bahwa orang yang pandai olahraga energi ledak cenderung memiliki proporsi sel otot "gerak cepat" yang lebih tinggi, yang memproses energi lebih cepat.

Genetika yang mendasari ini melibatkan gen yang disebut ACTN3. Penelitian telah menunjukkan bahwa para atlet elite dunia dalam olahraga yang sangat mengandalkan daya dan kekuatan cenderung memiliki gen tipe-R ACTN3.

Penelitian menunjukkan gen ini lebih banyak ditemukan pada orang Amerika-Afrika (96%) dibandingkan dengan orang kulit putih Amerika (80%).

Itu memberikan sedikit gambaran tentang prestasi yang diraih orang-orang kulit hitam di cabang olahraga seperti lari cepat.

Jika hanya sampai pada gen itu, Anda mungkin berharap melihat enam pelari elite hitam untuk setiap lima pelari kulit putih.

Ini sekadar analisis sederhana. Kenyatannya adalah dalam olahraga, misalnya lari cepat, faktor ras bukan penentu segala-galanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: