Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Astaga, Lagi-lagi Bikin Ulah! Total Ada 79 Kasus Baru Covid-19 yang Disebabkan Pasar di Beijing

Astaga, Lagi-lagi Bikin Ulah! Total Ada 79 Kasus Baru Covid-19 yang Disebabkan Pasar di Beijing Kredit Foto: Reuters/Phil Noble
Warta Ekonomi, Beijing -

Ibu Kota China, Beijing telah mencatat 36 kasus baru infeksi virus corona yang ditransmisikan secara lokal. Kasus-kasus baru itu, bersama yang telah dikonfirmasi dalam beberapa hari terakhir semakin menimbulkan kekhawatiran akan gelombang kedua epidemi Covid-19 di kota itu.

Sebelumnya, Beijing telah mencatat 36 kasus pada Sabtu (13/6/2020) setelah tidak melihat ada kasus infeksi lokal Covid-19 selama lebih dari 50 hari. Kasus-kasus tersebut terkait dengan pasar grosir terbesar di Beijing, Pasar Xinfadi.

Baca Juga: Tuduh China Sabotase Pengembangan Vaksin Covid-19, AS: Mereka Musuh Seluruh Dunia

Sampai Senin, total sebanyak 79 kasus baru Covid-19 di China berkaitan dengan pasar tersebut, termasuk kasus-kasus di tiga provinsi, Liaoning, Hebei, dan Sichuan yang telah dikonfirmasi atau diduga terkait klaster Xinfadi di Beijing.

Wakil Perdana Menteri China Sun Chunlan meminta para pejabat untuk mengambil "langkah tegas", memperingatkan bahwa risiko penyebaran lebih lanjut tetap tinggi.

Pasar Xinfadi segera di tempatkan dalam lockdown dan pembatasan telah diberlakukan di 11 lingkungan terdekat. Pada Senin, 10 lingkungan di sekitar pasar dibatasi, dan tidak ada pengunjung atau pengiriman yang diizinkan masuk, meski penghuni bisa datang dan pergi.

Laporan Global Times yang dilansir BBC menyebutkan, penemuan klaster baru tersebut juga membuat sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak di dekat pasar diminta tutup dan pembukaan kembali sekolah-sekolah dasar, yang semula dijadwalkan dilakukan hari ini, kini telah ditunda.

Sekira 10.000 staf pasar akan diuji untuk virus corona.

Pimpinan ahli epidemiologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) mengatakan jenis virus yang ditemukan di Beijing tidak menyerupai jenis yang beredar di seluruh negara itu. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan virus itu dibawa dari tempat lain.

Potensi gelombang kasus baru ini muncul ketika kehidupan normal mulai kembali di Beijing dan sebagian besar wilayah China. Orang-orang dengan hati-hati kembali ke tempat kerja dan para siswa kembali ke sekolah - meskipun pembatasan virus masih ada.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: