Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjalanan Karir Pendiri Bukalapak, Muhamad Fajrin Rasyid yang Jadi Kandidat Kuat Direksi Telkom

Perjalanan Karir Pendiri Bukalapak, Muhamad Fajrin Rasyid yang Jadi Kandidat Kuat Direksi Telkom Fajrin Rasyid, CEO Bukalapak | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri Bukalapak Muhamad Fajrin Rasyid tengah ramai disebut menjadi kandidat kuat untuk menduduki posisi direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom). Perjalanan karirnya hingga hari ini di mulai dari nol, dari saat ia berjualan mie ayam.

Selama kuliah, Fajrin sudah berteman dengan Ahmad Zaky yang juga turut mendirikan Bukalapak.com. Fajrin dan Zaky merupakan teman sekampus di Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai teman seasrama, pertemanan mereka pun sangat dekat. 

Baca Juga: Mantap! Erick Thohir Ingin Masukkan Milenial Jadi Direksi Telkom

Semasa kuliah pula Fajrin dan Zaky iseng-iseng memulai berbisnis sembari mencari uang tambahan dengan berjualan mi ayam di asramanya. Namun, berjualan mi ayam sangat tidak gampang. Setiap hari dagangannya sepi pembeli sehingga mereka terpaksa menutup usahanya. 

Usai lulus pada tahun 2010 dengan predikat Summa Cumlaude (IPK 4,0), Fajrin berpisah dari Zaky dan langsung bekerja menjadi konsultan bisnis di Boston Consulting Group (BCG). Pada saat itu Fajrin sendiri sudah tidak lagi bersama Zaky. Selain bekerja full time sebagai konsultan bisnis di Boston Consulting Group (BCG), Fajrin yang mempunyai pemahaman tentang manajemen bisnis membantu  Zaky dengan bekerja paruh waktu di bagian keuangan Bukalapak.

Seiring waktu, pada tahun 2011 Fajrin pun memantapkan diri keluar dari BSG dan menjadi bagian dari Bukalapak. Adapun tujuan didirikannya Bukalapak saat itu karena e-commerce Indonesia belum mempunyai sistem pembayaran sendiri.

Metode lama dimana bisa jadi penjual atau pembeli mengalami kerugian karena uang atau barang yang tidak dikirim akhirnya diperbarui melalui hadirnya Bukalapak. 

Alhasil, Fajrin, Zaky, dan salah satu temannya di ITB, Nugroho, mempunyai ide untuk e-commerce dengan sistem pembayaran yang bisa menjamin transaksi pembeli dan penjual secara aman. Dengan modal puluhan juta yang dikumpulkan oleh mereka bertiga, mereka pun memberanikan diri mendirikan e-commerce yang dinamai Bukalapak. 

Fajrin mengatakan, perjalanan Bukalapak pada saat itu tidak berjalan mulus. Banyak penolakan dari penjual ataupun investor yang ingin mendonasikan dananya. Untungnya, Fajrin dan tim tidak putus asa dan tidak menyerah. Mereka terus berjuang untuk memperkenalkan Bukalapak dengan berbagai cara terutama lewat media sosial dan terjun langsung ke pelaku industri. 

Hasilnya, pada tahun 2011, banyak penjual yang tertarik untuk menjual produknya di Bukalapak. Pada tahun yang sama juga Bukalapak mendapatkan guyuran dana miliaran rupiah dari investor Jepang. 

Dari sini Bukalapak pun berkembang dengan sangat cepat dimana sekarang sudah mampu merekrut jutaan UKM dari seluruh Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: