Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan bahwa dana hasil penawaran umum perdana (IPO) PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) tetap digunakan sesuai rencana pengembangan perusahaan, meskipun platform tersebut menutup layanan penjualan produk fisik.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menegaskan bahwa transformasi ini tidak mengubah fokus Bukalapak pada bisnis e-commerce.
“E-commerce-nya masih akan berjalan. Dan kami juga tanyakan mengenai relevansi dana yang dihimpun. Karena tujuannya kan ada untuk pengembangan e-commerce. Ya, tentunya jadi relevan tetap dilakukan,” ujar Nyoman, Kamis (9/1/2025).
Nyoman menjelaskan bahwa langkah Bukalapak untuk menghentikan penjualan produk fisik merupakan bagian dari upaya efisiensi. “Yang fisik itu yang akan ditutup. Tapi e-commerce-nya tetap jalan. E-commerce-nya benar memberikan kontribusi more than 50%. Jadi, mereka melihat mana yang memberikan profitability atau revenue yang lebih tinggi,” jelasnya.
Baca Juga: Bukalapak Buka Suara soal Rumor Penutupan Marketplace, Ini Faktanya!
Menurutnya, Bukalapak tidak mengalami perubahan signifikan dalam model bisnis. Keputusan tersebut lebih kepada penyelarasan fokus untuk mendukung area bisnis yang lebih menjanjikan. “Penilaian publik, kemudian kewajiban ruang itu kan material. Kan tidak terjadi saat ini, kan bisnisnya masih tetap ya teman-teman. Karena hanya komponen di dalamnya saja yang dia pilih mau fokusnya ke mana,” imbuh Nyoman.
Dalam laporan terbarunya, Bukalapak mencatatkan bahwa hingga 30 Juni 2024, perseroan masih memiliki dana IPO sebesar Rp 9,83 triliun atau 44,87% dari total dana yang dihimpun sebesar Rp 21,9 triliun. Dana ini tetap dialokasikan untuk mendukung berbagai lini usaha strategis perusahaan.
Sebelumnya, Bukalapak menyatakan bahwa penutupan penjualan produk fisik dilakukan secara bertahap mulai Februari 2025. Head of Media & Communications Bukalapak, Dimas Bayu, menjelaskan bahwa transformasi ini bertujuan untuk memperkuat lini usaha yang memiliki potensi pertumbuhan lebih besar, seperti Mitra Bukalapak, gaming, investasi, dan retail.
Baca Juga: Investor Wajib Tahu! Bukalapak Putuskan Stop Jual Produk Fisik
“Marketplace Bukalapak tetap beroperasi baik melalui aplikasi maupun situs web. Kami hanya melakukan perubahan fokus untuk mendukung lini bisnis yang telah kami kembangkan,” tegas Dimas.
Menurut Dimas, kontribusi penjualan produk fisik terhadap total pendapatan perusahaan kurang dari 3 persen, sehingga dampaknya terhadap kinerja keuangan tidak signifikan. Sebaliknya, transformasi ini diharapkan mempercepat pencapaian EBITDA positif.
Dengan kas dan setara kas mencapai Rp 19 triliun per kuartal III 2024, Bukalapak berkomitmen untuk memanfaatkan dana ini secara optimal demi mendorong pertumbuhan perusahaan induk dan anak usaha. Selain itu, perusahaan juga menyediakan dukungan bagi pelapak selama masa transisi.
“Kami sangat menghargai kepercayaan pelanggan dan pelapak selama ini. Hak-hak mereka akan tetap terjamin hingga proses transisi selesai,” pungkas Dimas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement