Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat paripurna pada Kamis (18/6/2020). Rapat kali ini beragendakan tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi-fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021.
Dalam kesempatan tersebut hadir mewakili pemerintah, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Pemerintah mengucapkan terima kasih atas berbagai masukan, saran, dan pandangan terhadap KEM PPKF Tahun Anggaran 2021. Pandangan tersebut akan menjadi masukan di dalam pembahasan dan penyusunan nota keuangan beserta RAPBN 2021," kata Sri Mulyani dalam sambutannya.
Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Trump Setuju Pajak Digital Netflix
Sebelumnya, dalam Rapat Paripurna yang berlangsung pada 12 Mei 2020, Sri Mulyani menyampaikan usulan asumsi makro RAPBN Tahun 2021 dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan risiko yang akan dihadapi Indonesia tahun depan.
Pemerintah mengusulkan target pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 4,5-5,5%, inflasi 2,0-4,0%, Tingkat Suku Bunga SBSU Tahun antara 6,67 hingga 9,56%, Nilai Tukar Rupiah antara Rp14.900-Rp15.300 per dollar AS, Harga Minyak Mentah Indonesia antara 40-50 dollar AS per barrel, Lifting Minyak antara 677-737 ribu barrel per hari, dan Lifting Gas Bumi antara 1.085-1.173 ribu barrel setara minyak per hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum