Bahkan, ia mengaku target Kementerian BUMN adalah tidak lagi menerima pendanaan dari APBN, melainkan melalui 1% dari dividen yang diserahkan perusahaan ke negara.
"Jadi nggak memikirkan uang cepat. Jabatan segini, harganya segini. Gaji di sini kecil, gaji komisaris besar. Kalau itu konsepnya dividen sama. Mereka semua kerja digaji, di sini pun gitu. Jadi itu karena bukan apa-apa. Kembali bukan arogansi," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil