Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

WFH Kerja 24 Jam Penuh, Bu Menkeu Ngaku Capek, Minta Duduk Sebentar dan Main Sama Cucu

WFH Kerja 24 Jam Penuh, Bu Menkeu Ngaku Capek, Minta Duduk Sebentar dan Main Sama Cucu Kepala Staf Presiden Moeldoko (kiri) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (14/1/2019). Rapat terbatas tersebut membahas percepatan program kendaraan bermotor listrik. | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengaku dirinya tidak bisa sedikitpun santai atau tidur nyenyang di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, yang menganggu titik sentral pengelolaan keuangan negara.

Bahkan, ia mengaku setiap harinya, ia selalu 24 jam terjaga dan berpikir keras agar Covid-19 tidak membuat ekonomi Indonesia krisis.

"Saya kadang minta ke Pushaka (Sekjen) saya bisa nggak setengah hari di Sabtu ini jangan diganggu. Saya hanya ingin duduk, kosongkan pikiran dan berdiam." tutur di town hall meeting Kementerian Keuangan, Jumat (19/6/2020).

Baca Juga: Sri Mulyani Sampaikan Tanggapan Pemerintah Soal RAPBN 2021

Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Trump Setuju Pajak Digital Netflix

"Saya bisa nggak setengah hari di Sabtu ini (bekerjanya) saya ingin ketemu cucu saya. Saya merasakan bekerja 7 hari 24 jam penuh," ucapnya lagi.

Sambungnya, ia mengaku dalam menghadapi situasi seperti ini, bekerja menjadi lebih banyak dari situasi normal, meskipun kerja dari rumah.

"Saya lebih banyak jam kerja dari jam kerja normal. Work From Home 24 jam sehari, 7 hari seminggu nggak ada bedanya home sama office. Jadi kerja luar biasa panjang, nggak ada jedanya ," ujarnya.

Menurutnya, kerja lebih banyak ini karena semua rapat dalam mitigasi dampak Covid-19 dilakukan tanpa jeda.

"Karena orang menganggap kalau dari satu meeting ke meeting lain nggak perlu travelling time, cuma pindah dari satu zoom to another zoom, padahal di Kemenkeu harus menyediakan bahan karena ada konsekuensi keuangan negara," jelasnya.

Bahkan, lanjutnya, hasil survei yang dilakukan kepada jajaran Kementerian Keuangan setelah 3 bulan WFH ini, sebanyak 24,8% memilih dengan WFH bekerja menjadi lebih banyak.

Kemudian, 31% memilih kerja dari rumah membuat jam kerja jadi sedikit dan 43% memilih sama saja jam kerjanya dan 13% memilih merasa WFH kurang efektif serta 51% merasa WFH membuat kerja lebih efektif.

"Saya ini termasuk 51% (lebih efektif), karena saya nggak usah stress untuk travelling, memikirkan traffic. Namun saya tahu kita semua masing-masing. Saya berbesar hati, ada 51,9% yang merasa lebih efektif dengan WFH," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: