Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kampanye Pilpres Memanas, Teriak Trump: Joe Biden Titisan Osama bin Laden

Kampanye Pilpres Memanas, Teriak Trump: Joe Biden Titisan Osama bin Laden Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Washington -

Donald Trump terus melancarkan kampanyenya menjelang pemilihan November mendatang. Kali ini pengusaha kelahiran New York itu menyinggung mantan wakil presiden AS, Joe Biden, dan menyebutnya sebagai calon teroris.

Trump, dalam siaran virtual milik sang anak, Donald Trump Jr pada Kamis (18/6/2020) kemarin, mengklaim Biden sebagai titisan mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden yang terbunuh oleh militer AS dan CIA pada 2011 silam.

Baca Juga: Dukung Joe Biden, Perwira Militer AS Ini Justru Serang Trump: Dia Berbohong tentang Banyak Hal

"Joe Biden menerima dukungan oleh Osama bin Laden. Setelah para militer pemberani kita membunuh Bin Laden, yang Joe Biden menolak melakukannya, Bin Laden berencana menyerang Obama untuk menjadikan Biden sebagai presiden, pikir, itu akan cukup memdatangkan bencana bagi Amerika," kata seorang narator dalam iklan di sela-sela wawancara eksklusif Trump yang dikutip dari Washington Examiner, Jumat (19/6/2020).

"Joe Biden: kandidat China, kandidat Iran, dan kandidat Osama. Kita membutuhkan presiden yang ditakuti teroris dan tiran," iklan itu melanjutkan.

Praduga ini dikuatkan dengan adanya dokumen yang pertama kali dilaporkan Washington Post pada 2012. Osama Bin Laden diklaim memiliki niatan membunuh mantan presiden Barack Obama sehingga Joe Biden, yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden, dapat menduduki posisi sebagai orang nomor satu di Amerika.

"Alasan untuk menargetkan mereka adalah bahwa Obama adalah kepala perselingkuhan dan membunuhnya secara otomatis akan membuat [Wakil Presiden] Biden dapat mengambil alih kepresidenan. Namun Biden benar-benar tidak siap untuk jabatan itu," kata bin Laden dalam dokumen tersebut.

Di sisi lain, para pejabat intelijen mengatakan kepada Washington Post bahwa rencana teroris tidak pernah menjadi ancaman serius.

Dalam pesta demokrasi tahun ini, pria bernama asli Joseph Robinette Biden itu memang menjadi salah satu rival terkuat Donald Trump untuk mempertahankan posisinya di Gedung Putih.

Jajak pendapat terbaru Reuters-Ipsos menunjukkan 48 persen responden mengatakan akan memilih Biden dan hanya 35 persen yang mengaku akan memilih Trump.

Meski begitu, Trump mengantongi 43 persen dukungan yang yakin bahwa Trump mampu membuat perekonomian Amerika lebih baik dibanding Biden. Namun hingga kini, secara keseluruhan perolehan suara Trump dan Biden hanya berselisih tipis. Tercatat sebanyak 48 persen untuk Biden dan 45 persen untuk Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: