OJK Solo juga turut aktif dalam meningkatkan edukasi dan literasi keuangan dengan menjalankan program one student one account yang hingga Maret telah diikuti 1.218 sekolah dengan jumlah rekening 70.414 dan nilai tabungan Rp20,8 miliar.
Sementara jumlah investor saham dan reksadana (single investor identification) sampai April masing-masing tercatat tumbuh 28,21 persen (yoy) dan 90,27 persen (yoy).
Selain itu, pengembangan potensi ekonomi syariah di Solo juga menjadi kunci dalam mengakselerasi perekonomian daerah pasca-pandemi Covid-19. Kota Solo memiliki tiga bank wakaf mikro (BWM), yaitu BWM Al Muttaqien Pancasila Sakti, BWM Al Manshur Barokahing Gusti, dan BWM Imam Syuhodo.
Baca Juga: Cuma Tumbuh 5,73%, BI: Kredit Perbankan Masih Lemah
Keberadaan BWM di Solo dapat menggerakkan aktivitas ekonomi syariah di Solo dan diharapkan menopang kehidupan masyarakat pasca-pandemi Covid-19 terutama untuk akses pembiayaan bagi UMKM, baik di dalam maupun di sekitar pondok pesantren di Solo.
"Kami berharap industri jasa keuangan di Solo terus memberikan kontribusi yang optimal untuk membantu implementasi kebijakan restrukturisasi dan terus mengembangkan potensi ekonomi di Solo pasca-pandemi Covid-19 agar perekonomian meningkat dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso di sela peresmian kantor OJK Solo Raya, Jumat (19/6/2020).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: