Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turki Mulai Pakai Mata Uang Yuan China, Ternyata Alasannya...

Turki Mulai Pakai Mata Uang Yuan China, Ternyata Alasannya... Kredit Foto: Twitter/@trpresidency
Warta Ekonomi, Ankara -

Bank Sentral Turki mengumumkan penggunaan mata uang yuan China pertama kalinya dalam sejarah ekonomi Turki. Pengunaan yuan dan lira dalam hubungan Turki-China ini berdasarkan perjanjian swap yang mulai direalisasikan pada Kamis (18/6/2020) lalu.

Dalam pernyataan bank sentral Turki, perusahaan Turki di berbagai sektor membayar tagihan impor mereka dari China menggunakan yuan melalui bank terkait.

Baca Juga: Soal Mata Uang Kripto China, Analis: Yuan Digital Bakal Geser Dominasi Dolar!!

"Perjanjian swap ini penting untuk memfasilitasi penggunaan mata uang lokal dalam pembayaran perdagangan internasional dan akses mudah perusahaan Turki ke likuiditas internasional," kata pejabat bank sentral Turki seperti dikutip Anadolu Agency.

"Ini adalah langkah signifikan yang akan semakin memperkuat kerja sama keuangan antara Turki dan China," kata pernyataan itu.

Perjanjian pertukaran ditandatangani antara Bank Sentral Turki dan Bank Rakyat Tiongkok pada tahun 2019.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, bank komersial akan dapat memperluas jangkauan produk mereka sesuai dengan perdagangan internasional dan kegiatan keuangan dengan strategi berdasarkan perjanjian swap.

Swap adalah transaksi pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap selama kontrak), sehingga dapat menghindari keugian selisih kurs.

Turki ingin mengurangi pemakaian dolar AS dalam transaksi perdagangan global. Ketergantungan terhadap dolar AS menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar lira sehingga beberapa kali mengalami penurunan drastis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: