Setelah pemerintah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau memasuki masa normal baru (new normal), masyarakat memang sudah diperbolehkan untuk beraktivitas termasuk berbelanja ke pasar dan tempat belanja modern.
Namun, di situasi seperti saat ini, masyarakat harus tetap mengenakan masker, menjaga jarak, dan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan.
Dari segi bisnis, memasuki Juni 2020, setelah pemerintah melonggarkan PSBB atau memasuki masa normal baru, sejumlah mal dan tempat belanja memang sudah dibuka. Sudah banyak masyarakat yang pergi ke mal. Meskipun belum terlalu ramai, pertumbuhan bisnis mulai dirasakan.
Baca Juga: Transaksi Digital Meningkat 80%, Brand Harus Semakin Digital
Menurut Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia, pertumbuhan paling terasa justru terjadi di kalangan menengah ke bawah. Di sektor tersebut, pasar lebih cepat beradaptasi di era normal baru karena pedagang di sektor ini membuka outlet dan menawarkan produk mereka secara langsung ke konsumen.
"Kalau untuk yang modern masih membutuhkan waktu," ujar Tri Raharjo, yang juga Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia ini, Kamis (25/6/2020).
Sementara itu, Alex Iskandar, CEO IMfocus, menambahkan, kondisi seperti ini diprediksi akan berlangsung lama, bahkan akan menjadi suatu normal baru yang berlaku di masyarakat. Dia mengungkapkan, sejumlah pakar mengatakan kondisi saat ini setidaknya akan berlangsung hingga 2021.
Karena itu, menurutnya, mau tidak mau, kebiasaan hidup kita akan berubah. Intensitas pertemuan antara orang satu dengan yang lainnya akan semakin berkurang. Sebaliknya ketergantungan akan internet dan digital akan naik.
"Salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, sudah sedang memikirkan mengurangi teller dan staf CFO. Tentu ini bukan kabar baik, tapi kondisi memang seperti itu, suka atau tidak, hidup kita sedang akan berubah," ungkap Alex.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: