Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bah Pantas Trump Tarik Pasukan Militer AS dari Jerman, Rupanya Gara-gara...

Bah Pantas Trump Tarik Pasukan Militer AS dari Jerman, Rupanya Gara-gara... Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sudah menyatakan akan segera menarik ribuan pasukannya dari Jerman. Pasca-penarikan, sejumlah pasukan akan ditempatkan di Polandia termasuk juga dengan gudang-gudang senjata nuklirnya.

Menurit laporan yang dikutip dari Russia Today, Trump mengatakan akan menarik 9.500 pasukan Amerika dari Jerman. Pernyataan ini diucapkan Trump di depan Presiden Polandia, Andrzej Duda, yang tengah melakukan kunjungan ke Amerika.

Baca Juga: Dituduh Nakal dengan NATO, Menhan Jerman Kasih Respons Nyelekit pada Trump

"Kami akan mengurangi pasukan kami di Jerman. Beberapa akan pulang dan beberapa lainnya akan pergi ke tempat lain," ujar Trump.

Trump menyebut bahwa sebagian tentara Amerika akan kembali ke pulang ke negaranya, dan sebagian lainnya akan ditempatkan di beberapa negara lain.

Pernyataan ini senada dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang mengatakan Amerika akan mengirim pasukannya ke India.

Penarikan pasukan dari Jerman ternyata bukan tanpa sebab. Ternyata, Trump memutuskan hal ini lantaran pemerintah Jerman enggan menggelontorkan dana keamanan. Amerika menganggap Jerman sudah tak mampu memenuhi jumlah yang ditetapkan AS.

Fakta lainnya adalah jawaban mengapa Jerman tak mau lagi menggelontorkan dana pertahanan yang disetor ke Amerika. Pasalnya, Amerika dikabarkan meminta 2 persen dari anggaran pertahanan Jerman saat ini.

Menurut data World Socialist Web Site (WSWS), pada 2020 anggaran pertahanan Jerman memiliki anggaran pertahanan sebesar 45,1 miliar Euro, atau setara dengan Rp717,8 triliun. Jumlah ini naik dari yang tadinya sebesar 32,4 miliar Euro, atau senilai dengan Rp516,1 triliun.

Itu berarti, Amerika mematok biaya keamanan kepada Jerman sebesar 901 juta Euro, atau setara dengan Rp14,3 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: