Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh, Kematian Akibat Corona di Seluruh Dunia Tembus 500.000 Jiwa

Duh, Kematian Akibat Corona di Seluruh Dunia Tembus 500.000 Jiwa Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque

Menyoal Penguburan Korban Covid-19

Tingginya jumlah kematian telah menyebabkan perubahan pada upacara penguburan tradisional dan agama di seluruh dunia. Banyak kamar mayat dan bisnis pemakaman kewalahan dan orang yang dicintai sering dilarang mengajukan penawaran perpisahan secara pribadi.

Di Israel, kebiasaan mencuci mayat orang Muslim tidak diizinkan dan alih-alih dibungkus dengan kain, mereka harus dibungkus dengan kantong mayat plastik. Tradisi Shiva Yahudi di mana orang pergi ke rumah kerabat yang berkabung selama tujuh hari juga telah berubah.

Di Italia, umat Katolik telah dikuburkan tanpa pemakaman atau berkat dari seorang imam. Di New York, krematorium kota pada satu titik bekerja lembur, membakar mayat sampai malam ketika para pejabat mencari lokasi penguburan sementara.

Di Irak, mantan milisi menjatuhkan senjata mereka untuk menggali kuburan bagi para korban virus corona di kuburan yang dibuat khusus. Mereka telah belajar bagaimana memimpin penguburan orang Kristen, juga Muslim.

Pakar kesehatan masyarakat melihat bagaimana demografi memengaruhi angka kematian di berbagai wilayah. Beberapa negara Eropa dengan populasi yang lebih tua telah melaporkan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Laporan pada April oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengamati lebih dari 300 ribu kasus di 20 negara dan menemukan bahwa sekitar 46 persen dari semua kematian adalah di atas usia 80 tahun. Namun demikian, di Indonesia, ratusan anak diyakini telah meninggal karena pembangunan telah dikaitkan dengan kekurangan gizi, anemia, dan fasilitas kesehatan anak yang tidak memadai.

Para ahli kesehatan memperingatkan bahwa data resmi kemungkinan tidak memaparkan data lengkapnya. Banyak yang meyakini bahwa baik kasus maupun kematian kemungkinan tidak dilaporkan di beberapa negara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: