Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sambil Nangis, Risma: Saya Memang Goblok!

Sambil Nangis, Risma: Saya Memang Goblok! Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berjalan di dekat mobil laboratorium COVID-19 saat tes cepat (Rapid Test) COVID-19 massal di Lapangan Hoki, Jalan Dharmawangsa, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/6/2020). Badan Intelijen Negara (BIN) telah melakukan tes cepat (Rapid Test) COVID-19 terhadap 34.021 orang serta tes usap (Swab Test) COVID-19 terhadap 4.637 orang di Surabaya sejak Jumat (29/5/2020) sampai Sabtu (20/6/2020) sebagai upaya untuk memutus rantai penularan COVID-19. | Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Surabaya -

Sorotan kembali tertuju kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma. Musababnya, ia mendadak bersujud dua kali sambil menangis di hadapan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dan Surabaya saat beraudiensi di Balai Kota Surabaya pada Senin, 29 Juni 2020.

Baca Juga: Risma Sambil Menangis Sujud Dua Kali di Depan IDI

Risma tiba-tiba bersujud setelah mendengarkan keluhan dari Ketua Penere RSU dr Soetomo Surabaya, Sudarsono, yang menyampaikan bahwa rumah sakitnya overload pasien Covid-19 dan masih banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Risma merespons itu dengan mengatakan bahwa pihaknya selama ini tidak bisa berkomunikasi dengan pihak RSU dr Soetomo terkait penanganan Covid-19. Ia mengaku berkali-kali coba berkomunikasi, namun hasilnya nihil.

“Kami tidak terima. Karena kami gak bisa masuk kesana (RSU dr Soetomo untuk komunikasi),” katanya.

Tidak hanya kesulitan berkomunikasi, Risma juga mengaku bahwa bantuan alat pelindung diri (APD) dari Pemerintah Kota Surabaya pernah ditolak oleh manajemen rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu.

“Tolonglah kami, jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati, kita masih ngurus orang meninggal sampai jam tiga pagi, yang warga bukan Surabaya kami masih urus. Saya memang goblok, saya enggak pantas jadi wali kota,” ucap Risma sambil menangis.

Dalam audiensi tersebut, Ketua Pinere RSU dr Soetomo, Sudarsono menyampaikan bahwa saat ini yang penting dilakukan adalah menangani RS rujukan yang overload. Kata dia, hal yang paling penting adalah pengaturan secara proporsional untuk yang sudah waktunya keluar. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: