Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Luhut Akui Utang Indonesia Naik, Tapi...

Menko Luhut Akui Utang Indonesia Naik, Tapi... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Meningkatnya utang pemerintah itu karena adanya kebutuhan pembiayaan untuk mengatasi pandemi Covid-19 bagi sektor kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko, menjelaskan meski terus meningkat, struktur utang Indonesia dinilai masih tetap sehat. Hal ini juga didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Di dalam rangka menjaga agar struktur utang luar negeri tetap sehat maka BI dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangannya," ujar Onny.

Seperti diketahui, dalam laporan World Economic Outlook Update: A Crisis Like No Other, An Uncertain Recovery yang dirilis IMF pada Juni 2020, rasio utang pemerintah Indonesia terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) diperkirakan menembus 40,3 persen pada 2021. Proyeksi itu meningkat 2,8 poin persentase dari prediksi yang dibuat April lalu, 37,5 persen.

"IMF memperkirakan defisit APBN akan melebar menjadi 6,3 persen dari PDB dari tahun lalu 2,2 persen. Sementara, tahun depan, defisit anggaran negara diperkirakan menurun menjadi 5 persen terhadap PDB. Angka itu lebih lebar dari target Kementerian Keuangan tahun depan di kisaran 3,21 persen hingga 4,17 persen terhadap PDB," tulis laporan tersebut.

Kenaikan prediksi rasio utang tak lepas dari meningkatnya kebutuhan pembiayaan negara untuk menangani pandemi virus corona.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: