Diplomasi Indonesia untuk Palestina-Israel dan Sikap Gus Dur
Di tengah krisis pandemi Covid-19, terdengar kabar mencekam dari Palestina. Pemerintah Israel berupaya melajutkan aneksasi wilayah Tepi Barat, untuk dikuasai dan menjadi kawasan hunian bagi warga Yahudi Israel. Rencana ini menjadi kabar buruk bagi masa depan Israel-Palestina, apalagi ketika hampir semua negara berkonsentrasi pada pemulihan krisis akibat Covid-19.
Pemerintah Indonesia tetap konsisten untuk mengawal perdamaian Israel-Palestina dalam kondisi dan situasi apapun. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, HE. Retno L Marsudi, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia mengutuk keras rencana pemerintah Israel atas aneksasi kawasan Tepi Barat, Palestina.
Baca Juga: Kerja Sama Gelap Soeharto dengan Israel dan Dialog Gus Dur
"Indonesia is very concerned about Israel's plan to annex Palestinian territory in the West Bank. I reiterated that Indonesia's positions remains unchange on the Palestine issue. I hope for US leadership for preventing Israel's plan to further annext to West Bank from," demikian pernyataan Retno L Marsudi.
Menlu RI Retno L Marsudi mengungkapkan betapa pemerintah Indonesia sangat berkonsentrasi pada ide perdamaian Israel-Palestina, sembari melawan gagasan aneksasi kawasan Tepi Barat.
Menlu Retno L Marsudi berkomunikasi dengan Michael Pompeo (United State Secretary of State), untuk berdiskusi perihal Covid-19, isu Afghanistan dan perdamaian Israel-Palestina. Diskusi dengan Mike Pompeo menjadi sangat penting untuk mendengar langsung tanggapan pemerintah Amerika Serikat dalam rencana Israel menganeksasi Tepi Barat.
Lebih lanjut, Retno L Marsudi mengajak komunitas internasional untuk mengutuk rencana aneksasi Tepi Barat oleh pemerintah Israel.
"I call on the international community to work together to uphold our commitment, international parameters and concensus again to find a long-lasting solution on the future state of Palestine," jelas Retno L Marsudi dalam sebuah konferensi pers pada 29 Mei 2020 lalu.
Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi juga menulis surat untuk Antonio Gutteres Sekretaris Jenderal United Nations (UN), Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, Uni Eropa dan beberapa pemimpin negara lain.
Presiden Joko Widodo dalam beberapa forum internasional, mengingatkan pentingnya kedaulatan Palestina.
"Palestina akan selalu berada di hati orang-orang Indonesia. Dan kita akan selalu mendukung orang-orang Palestina mendapatkan hak kedaulatan mereka," tegas Presiden Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: